Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Wolves unggul dua gol lebih dulu via Matt Doherty (36') dan Raul Jimenez (62'). Setelah itu barulah Watford mencetak tiga gol, baik di babak reguler maupun tambahan waktu, lewat Gerard Deulofeu (79' & 104') dan Troy Deeney (90'+4).
Pada babak final yang digelar 18 Mei 2019 mendatang Watford akan berhadapan dengan Manchester City. Sebelumnya, The Citizens sukses mengalahkan Brighton and Hove Albion dengan skor 1-0 lewat gol Gabriel Jesus.
Pertandingan babak pertama tidak berjalan terlalu menarik, sebenarnya. Wolves yang bermain dengan pakem 3-5-2 berhadapan dengan Watford yang turun dengan pola 4-3-1-2. Padatnya lini tengah membuat aliran bola kerapkali berakhir prematur. Salah satu hasilnya yang paling kentara adalah minimnya tembakan tepat sasaran. Tembakan pertama yang mengarah ke gawang terjadi pada menit ke-35 melalui kaki Leander Dendoncker.
ADVERTISEMENT
Sebelum itu baik Wolves maupun Watford hanya punya masing-masing satu kans. Peluang Wolves datang dari tendangan bebas Joao Moutinho, peluang Watford lahir dari tendangan melayang Andre Gray memanfaatkan umpan Deeney. Namun, kedua peluang itu sama-sama tidak menemui bidang sasaran.
Setelah tembakan Dendoncker itulah pertandingan baru mulai memanas. Buktinya, sepak pojok yang lahir usai tembakan tersebut menghasilkan gol pembuka. Doherty sukses meneruskan umpan silang Diogo Jota menjadi gol lewat sundulan kepala di tiang jauh. Tak lama berselang, Jota menghasilkan peluang lewat aksi individual yang berujung tembakan melebar.
Gol dari Doherty itu direspons Watford dengan menggencarkan tekanan di pengujung babak pertama. Mereka pun mendapat peluang emas, lagi-lagi lewat Gray. Namun, eks pemain Burnley itu kembali gagal membobol gawang John Ruddy. Bedanya, pada kesempatan kedua Gray gagal karena sepakannya membentur muka Conor Coady. Dengan demikian, sampai turun minum, keunggulan 1-0 Wolves bertahan.
ADVERTISEMENT
Jika di babak pertama keseruan baru tercipta di akhir-akhir, tidak demikian halnya dengan babak kedua. Dalam lima menit pertama Jota dan Raul Jimenez sudah mengancam gawang Watford lewat serangan balik cepat. Akan tetapi, gol tambahan sendiri baru tercipta di menit ke-62.
Adalah Jimenez yang sukses membobol gawang Heurelho Gomes untuk kali kedua. Yang menarik pada gol ini adalah keterlibatan Doherty. Setelah jadi pencetak gol pertama, pemain Rep. Irlandia itu kini mencatatkan assist untuk gol rekannya. Lagi-lagi, gol ini juga lahir dari situasi bola mati, tepatnya tendangan bebas.
Seusai gol tersebut Watford memasukkan Deulofeu menggantikan William Hughes. Masuknya eks pemain Everton tersebut membuat serangan-serangan The Hornets jadi lebih menggigit, khususnya dari sektor sayap. Deulofeu pun mampu mencetak gol balasan dengan cara yang indah. Memanfaatkan kemelut di kotak penalti, Deulofeu mencungkil bola yang tidak dapat dijangkau Ruddy.
ADVERTISEMENT
Gol Deulofeu itu membangkitkan semangat pemain-pemain Watford. Akhirnya, Watford berhasil mencetak gol penyama kedudukan di injury time babak kedua. Kecerobohan Dendoncker dalam menekel Deeney membuat wasit Michael Oliver menunjuk titik putih. Deeney yang jadi eksekutor sukses menaklukkan Ruddy dengan baik dan memaksa laga dilanjutkan ke babak tambahan waktu.
Pada babak tambahan Wolves yang sudah tidak diperkuat Ruben Neves dan Jota kesulitan mengontrol permainan. Mereka pun memilih untuk bertahan sembari mengandalkan serangan balik cepat. Ini dipertegas dengan ditariknya Moutinho untuk digantikan oleh Adama Traore.
Nyatanya, usaha Wolves tidak berhasil. Mereka bahkan harus kebobolan kembali lewat aksi Deulofeu. Lewat sebuah serangan balik cepat, didikan Barcelona itu berlari melewati Coady sebelum mencetak gol dengan tenang ke gawang Ruddy. Gol inilah yang jadi penentu kelolosan Watford ke final Piala FA 2018/19.
ADVERTISEMENT