Unai Emery

Unai Emery: Saya Merasa Tak Dilindungi saat di Arsenal

16 Mei 2020 11:17 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muka muram durja Unai Emery saat masih melatih Arsenal. Foto: Reuters/Eddie Keogh
zoom-in-whitePerbesar
Muka muram durja Unai Emery saat masih melatih Arsenal. Foto: Reuters/Eddie Keogh
ADVERTISEMENT
Kisah Unai Emery sebagai pelatih Arsenal hanya berjalan 18 bulan. Pada akhir November 2019, eks manajer Valencia tersebut dipecat akibat Arsenal musim ini terlempar dari zona enam besar Premier League. Sampai saat ini pun, Arsenal masih di luar zona tersebut.
ADVERTISEMENT
Bagi Emery, pemecatan itu harusnya tak terjadi andai tim berjuluk The Gunners itu bisa melindunginya.
"Saya dilindungi hampir di setiap tim yang saya latih. Di Valencia, ada sang Direktur Olahraga, Monchi, yang setia mendukung visi saya. Sementara, sang pemilik Nasser al-Khelaifi melindungi saya saat di Paris Saint-Germain," jelas Emery kepada The Guardian.
"Namun, di Arsenal, saya merasa tak dilindungi. Mungkin karena dulu mereka dilatih Arsene Wenger yang sudi melakukan semuanya buat tim. Manajemen bilang mendukung saya, tapi di ruang ganti dan di depan fans mereka tak mendukung saya."
"Jujur saja, saya merasa sendirian saat dulu melatih Arsenal," imbuh pria berusia 51 tahun tersebut.
Unai Emery yang masih sakit hati karena dipecat Arsenal. Foto: Reuters/Hannah McKay
2018/19 adalah musim perdana Emery sebagai pelatih Arsenal, dan itu tak buruk. Meski tak finis di zona empat besar Premier League, Mesut Oezil dan kolega sukses melaju ke final Liga Europa. Nahas, Arsenal takluk 1-4 dari Chelsea di partai puncak.
ADVERTISEMENT
Nah, setelah musim 2018/19 itu, Arsenal harus kehilangan empat sosok pemimpin. Aaron Ramsey ke Juventus dengan status bebas transfer, Petr Cech pensiun. Laurent Koscielny dan Nacho Monreal juga mantap untuk meninggalkan Emirates Stadium.
Bagi Emery, inilah biang di balik jebloknya performa Arsenal di musim keduanya.
"Mulanya, semua berjalan sempurna. Tim ini punya semangat yang bagus di ruang ganti. Namun, kemudian terlihat bahwa tim ini punya pemain yang bisa bilang, 'ya', di hari ini tapi keesokan hari bilang 'tidak'," jelas sosok kelahiran Hondarribia, Spanyol, itu.
"Dalam sepak bola, tim butuh pemain yang selalu berkata 'ya'. Saya sudah bilang ke pihak klub soal ini, dan mereka ambil langkah yang salah. Empat kapten pergi, dan penggantinya tak ada. Namun, saya tetap diminta bertanggung jawab atas ini," pungkas Emery.
ADVERTISEMENT
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit smartTV dan 2 jersi original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten