Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Wanita Denmark Ngaku Diserang Fans Inggris Usai Nonton Euro 2020
9 Juli 2021 21:03 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:58 WIB

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Inggris menghadapi Denmark dalam laga semifinal Euro 2020 di Stadion Wembley, London, Inggris. Sejumlah fan 'Tim Dinamit' datang untuk menonton langsung, termasuk wanita bernama Jeanette Jorgensen yang hidup di London Barat selama 15 tahun.
Jadi, Jorgensen menonton usai mendapat tiket dari Asosiasi Sepak Bola Denmark (DBU). Ia datang bersama tiga sepupunya dan dicegat di jalan oleh fans Inggris selepas laga.
"Ketika kami berjalan menjauh dari stadion usai laga, orang-orang mulai meneriakkan hal-hal seperti, 'Kamu tidak pantas di sini'. Kami juga membawa bendera Denmark dan mereka mencoba untuk mengambilnya, tetapi saya menariknya kembali dan berkata, ‘Jangan ganggu'," katanya kepada The Guardian.
"Kemudian, mereka mulai menarik rambut saya juga dan saya tidak percaya apa yang terjadi. Itu cukup menakutkan,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Jeanette Jorgensen merinci ciri-ciri fan Inggris yang menyerangnya. Ia mengatakan bahwa jumlahnya 6-7 orang yang berusia antara 20 dan 40 tahun. Lantas, ia dan tiga sepupunya melapor ke polisi.
"Saya berbicara dengan polisi, tetapi saya tidak yakin apakah bakal ada tindakan."Saya sangat terguncang, jadi saya hanya ingin pulang," tuturnya.
Jorgensen mengatakan bahwa dia bukan satu-satunya fan Denmark yang menjadi korban kekerasan suporter Inggris. Dia juga melihat kejadian tak mengenakkan di sekitar stadion sebelum, selama, dan setelah laga yang berkesudahan 2-1 untuk kemenangan The Three Lions itu.
"Saya melihat seorang pria Inggris mendekati anak kecil dan mencoba mengusirnya dari tempat duduknya. Itu adalah pengalaman yang menakutkan. Kami harus membeli tiket melalui DBU karena mereka ingin kami semua duduk bersama," kenang Jorgensen.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak yakin apa yang terjadi, tetapi pasti ada banyak penggemar Inggris di antara kami yang membuat suasana menjadi sedikit mati rasa. Saya pikir beberapa orang menjadi sedikit takut karena mereka sangat agresif,” lanjutnya.
***