Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Wejangan Guardiola agar City Juarai Liga Champions
20 Februari 2019 19:45 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa sebab manajemen Manchester City mendatangkan Pep Guardiola pada musim panas 2016. Rekam jejaknya di kompetisi antarklub Eropa itu meyakinkan. Manajer kelahiran Santpedor itu pernah membawa Barcelona dua kali juara Liga Champions dalam empat musim masa baktinya.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, perjalanan City dalam dua musim awal era Guardiola belum begitu impresif. Langkah City di Liga Champions musim 2016/17 kandas ketika bertemu AS Monaco di babak 16 besar. Musim lalu, tim berjuluk The Citizens itu dihentikan sesama tim Inggris, Liverpool, di babak perempat final.
Kegagalan-kegagalan itu tak membuat Guardiola tak berhenti berharap. Asa itu tetap terjaga karena sosok yang sempat melatih Bayern Muenchen itu meyakini para pemain City makin mengenal watak satu sama lain. Hasilnya, kerja sama mereka menjadi lebih baik daripada musim sebelumnya.
Namun, dia juga sadar bahwa itu saja tak cukup untuk menjuarai Liga Champions. Karena Liga Champions merupakan kompetisi spesial, Guardiola yakin City juga perlu melakukan hal spesial.
ADVERTISEMENT
“Liga Champions ini istimewa. Tim-tim yang tampil di sini bagus-bagus. Tapi, kami percaya bisa sukses di kompetisi ini karena inilah salah satu mimpi di kepala kami,” kata Guardiola, sebagaimana dilansir media resmi klub.
“Untuk menggapai mimpi ini, kami harus mengontrol emosi, entah seburuk apa pun situasinya. Kami tak bisa melangkah jauh jika tak menjadi diri kami, jika kami tak tampil dengan penampilan terbaik. Intinya, kami harus tampil dengan intensitas tinggi setiap detiknya.”
Dari sudut pandang pemain, Kevin de Bruyne menunjukkan spirit yang diharapkan Guardiola. Kata De Bruyne, target City musim ini bukanlah menjadi juara di seluruh kompetisi, melainkan menangi setiap pertandingan--termasuk di Liga Champions.
“Jelas, pada akhirnya kesuksesan kami akan diukur dengan trofi. Tapi, apakah hal tersebut bisa dilakukan tanpa memenangi sebanyak mungkin pertandingan yang kami bisa?” ucap De Bruyne yang kariernya mulai melesat ketika tampil satu setengah musim bersama Wolfsburg.
ADVERTISEMENT
“Apalagi, level Liga Champions jauh lebih tinggi daripada Premier League. Rekor terbaik kami adalah finis di semifinal Liga Champions musim 2015/16. Semoga saja, kami bisa mencapai yang lebih baik pada musim ini,” lanjutnya.
Perjalanan City wujudkan mimpi juarai 'Si Kuping Besar' akan berlanjut di Veltins-Arena, Kamis (21/2/2019), dini hari WIB. Melawan Schalke 04 dalam laga putaran pertama babak 16 besar, Sergio Aguero dkk. menjadi tim yang lebih diunggulkan karena sejumlah alasan.
Salah satunya karena City tak pernah kalah dalam tujuh laga terakhirnya melawan tim Jerman. So, bisakah prediksi tersebut benar-benar menjadi kenyataan?