Ayu Lidya Kecewa Regulasi Piala Pertiwi usai Jawa Tengah Didiskualifikasi

5 November 2025 18:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Ayu Lidya Kecewa Regulasi Piala Pertiwi usai Jawa Tengah Didiskualifikasi
Ayu Lidya kecewa lantaran beberapa regulasi merugikan timnya sehingga harus didiskualilfikasi dari babak 8 besar Piala Pertiwi Nasional 2025. #bolanita #bola #bolasports #text
kumparanBOLANITA
Universitas Surakarta (Jawa Tengah) melawan Persebri (Jambi) di Piala Pertiwi 2024, Jumat (13/12) di Lapangan Akademi Persija Pulomas, Jakarta Timur. Foto: Andi Fajar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Universitas Surakarta (Jawa Tengah) melawan Persebri (Jambi) di Piala Pertiwi 2024, Jumat (13/12) di Lapangan Akademi Persija Pulomas, Jakarta Timur. Foto: Andi Fajar/kumparan
ADVERTISEMENT
Ayu Lidya Agustin Meok, pemain Universitas Surakarta yang mewakili Jawa Tengah, mengaku kecewa dengan regulasi di Piala Pertiwi Nasional 2025. Regulasi tersebut membuat kerugian di timnya sehingga harus didiskualifikasi dari babak delapan besar.
ADVERTISEMENT
Permasalahan ini bermula dari laporan tim Kalimantan Barat yang menyebut jika Jawa Tengah memainkan pemain yang sebelumnya membela Jawa Timur di putaran regional. Panitia Disiplin (Pandis) lalu menggelar rapat dan menginvestigasi laporan tersebut. Hasilnya, Rizky Sry Ekawaty (Jawa Tengah) terbukti ikut bertanding di laga melawan Kalbar dan Jawa Timur di Lapangan UII & Purwobinangun, Sleman, Jawa Tengah, pada 30 Oktober & 1 November.
Jateng pun dijatuhi beberapa hukuman: kalah 0-3 atas Kalbar dan Jawa Timur, serta didenda Rp 10 juta.
Keputusan itu lalu menghasilkan perubahan besar di klasemen akhir Grup A: Kalbar yang semula hanya punya 3 poin otomatis naik ke 6 poin dan menjadi runner-up. Sementara Jateng yang tadinya duduk nyaman dengan 7 poin jadi tak lolos ke fase gugur.
ADVERTISEMENT
Ayu Lidya kecewa dengan keputusan tersebut. Dirinya mengeklaim bahwa pemain yang dianggap ilegal bisa didaftarkan melalui sistem yang dimiliki PSSI. Sehingga seharusnya Rizky bisa bermain membela Jawa Tengah.
Ayu Lidya juga menyebut laporan yang dilakukan Kalimantan Barat sudah melampaui waktu yang ditetapkan oleh PSSI. Padahal, laporan tim dibatasi dua jam setelah pertandingan berakhir.
"Jadi pertamanya itu kan Unsa (Universitas Surakarta, Jawa Tengah) kan persiapannya mepet. Jadi kita persiapan 3 hari sebelum tanding. Nah kita tim Unsa pemainnya kurang, jadi kita nyari pemain lah. Dapet lah ini pemain dari Rizky yang bermasalah ini, ternyata dia tuh udah pernah main di turnamen regional di Jawa Timur. Tapi dicobalah didaftarin di akun Siap (PSSI), nah di akun Siap nya itu diterima sama PSSI nggak ada masalah dan bisa main," kata Ayu Lidya kepada kumparanBOLANITA, Rabu (5/10).
ADVERTISEMENT
"Nah kita udah main 3 match, match pertama lawan Kalbar kita menang 2-1, kedua lawan Arema kita seri. Ketiga lawan DKI kita menang 4-0. Nah, pas lawan DKI itu mereka (Kalbar) baru protes karena kita baru lolos grup. Mereka protes, yang kita kira yang protes itu Jatim ternyata yang protes itu Kalbar. Nah, Kalbar itu protes setelah dia nggak masuk ke delapan besar,"
"Di regulasi itu kalau protes minimal 2 jam setelah pertandingan. Tapi Kalbar ini protes 4 hari setelah pertandingan lawan kita. Dia tulis itu tanggal 3, sedangkan kita main sama Kalbar itu tanggal 30 (Oktober). Dan yang permasalah pemain yang sama kayak kita itu bukan tim kita aja," lanjut pemain kelahiran Bali tersebut.
Tim Jawa Tengah di Piala Pertiwi 2025 Putaran Nasional. Foto: Instagram @piala_pertiwi
Ayu Lidya kecewa lantaran laporan yang menurutnya telat itu membuat tim Jawa Tengah harus tiba-tiba kehilangan tiket ke delapan besar. Kini, pihaknya disebut sudah melakukan banding untuk mengubah keputusan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Lidya, kasus serupa sebenarnya tak hanya terjadi di Jawa Tengah. Namun juga terjadi pada tim Kalimantan Tengah. Lidya bilang, ada beberapa tim Kalteng juga yang sebelumnya membela tim Jawa Timur dalam putaran regional Piala Pertiwi 2025.
"Jadi Kalteng itu juga banyak yang pemain mereka udah main di regional Jawa Timur terus nasional ikut Kalteng. Karena kita kan di Jateng ini kita nggak ada regional (kualifikasi) jadi kita langsung nasional gitu. Makanya kita protes kenapa bisa mereka tiba-tiba langsung ada putusan surat dari PSSI kita didiskualifikasi terus kita ngajuin banding nggak ada respons sama sekali gitu," tutup Lidya.