Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Cara Unik Liga Putri Surabaya Menggelar Kompetisi Sepak Bola Wanita U-18
2 November 2024 16:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menggulirkan kompetisi sepak bola tentunya bukan perkara yang mudah. Banyak hal yang harus disiapkan oleh penyelenggara, terutama soal biaya.
ADVERTISEMENT
Pembiayaan sebuah kompetisi sepak bola biasanya diperlukan untuk memenuhi logistik, sarana hingga fasilitas bagi peserta. Biasanya dibutuhkan angka yang besar untuk bisa memenuhi hal tersebut.
Namun, beda halnya dengan yang dilakukan dengan Liga Putri Surabaya. Kompetisi sepak bola wanita besutan Askot PSSI Surabaya itu punya cara tersendiri untuk bisa memutar kompetisinya dengan dana yang tak besar.
Hadir sebagai kompetisi yang baru di Kota Pahlawan, Liga Putri Surabaya ini bergulir berkat bantuan-bantuan dari berbagai stakeholder sepak bola di Surabaya.
Menyoal lapangan, misalnya, Liga Putri Surabaya menggunakan homebase masing-masing tim untuk bertanding. Jadi, tempatnya akan berpindah-pindah dalam tujuh series gelaran tersebut.
Roky Maghbal, Ketua Askot PSSI Surabaya, menyebut konsep itu justru bisa menimbulkan keuntungan lainnya bagi tuan rumah. Jadi, tim yang bertindak sebagai tuan rumah bisa mendapat income baik dari segi ticketing, lahan parkir hingga UMKM di sekitar lapangan penyelenggaraan.
ADVERTISEMENT
"Saya paham ketika kita membuat liga itu pasti ada variabel cost yang nggak bisa dihindarkan, karena spiritnya sederhana kita memulai dan memangkas banyak hal," kata Roky Maghbal kepada kumparanBOLANITA, Jumat (1/11) kemarin.
"Contoh lapangan, toh setiap tim itu punya lapangan yang biasa mereka pakai untuk berlatih, jadi kita pinggirkan dulu konsep ideal bahwa itu harus stadion yang bagus lapangan proper, enggak," sambungnya.
Lalu, sejumlah wasit juga turut membantu dalam memimpin laga di Liga Putri Surabaya ini. Sedangkan untuk macthcom diambil dari tim yang tidak bertanding pada matchday tersebut. Jadi, nantinya setiap tim akan merasakan tugas sebagai matchcom di kompetisi itu.
"Biaya itu jadi patungan dari tiap tim yang bertanding, kalau boleh saya sebut hanya Rp125 ribu. Hanya cost itu yang keluar. Jadi so far sangat-sangat low budget, 125 ribu itu per seri," kata Roky.
Bantuan dari berbagai pihak juga hadir untuk bagian dokumentasi dan publikasi. Roky menuturkan, banyak rekan-rekan komunitas yang peduli akan kompetisi yang digulirkan oleh pihaknya.
ADVERTISEMENT
Untuk urusan publikasi, Liga Putri Surabaya di-support oleh Komunitas Fotografi Bonek. Sedangkan untuk tayangan live streaming-nya didukung oleh SMK Dr. Soetomo Jurusan Broadcasting.
"Ini teman-teman yang peduli terhadap sepak bola surabaya dan Persebaya, jadi itu mereka support," imbuh Roky.
"Bersyukur beberapa part itu di-support, mereka punya kepedulian yang sama terhadap sepak bola putri," tutup Roky.