Cerita Legenda Inggris yang Cuma Digaji Rp63 Juta Setahun di Arsenal Women

11 November 2024 18:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Steph Houghton saat membela Timnas Wanita Inggris.  Foto: FRANCK FIFE / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Steph Houghton saat membela Timnas Wanita Inggris. Foto: FRANCK FIFE / AFP
ADVERTISEMENT
Steph Houghton, mantan bek legendaris Inggris, adalah salah satu sosok penting dalam perkembangan sepak bola wanita di Inggris. Perempuan yang pensiun pada akhir musim 2023/24 kemarin itu pernah membela beberapa klub besar, seperti Sunderland, Leeds Carnegie, Arsenal, dan terakhir Manchester City.
ADVERTISEMENT
Tak cuma di klub, Houghton juga punya andil masif dalam membesarkan nama Timnas Wanita Inggris. Ia pernah menjabat sebagai kapten timnas dan telah mencatatkan 121 caps dan mencetak 13 gol. Tidak buruk buat seorang bek tengah.
Meski capaiannya gemilang, secara finansial, apa yang ia dapat dalam masa bermain dulu tak mencerminkan seorang bintang. Ia cerita, pada 2012 saat bergabung dengan Arsenal, klub terbaik wanita Inggris saat itu, ia cuma digaji 4.000 paun setahunnya, atau senilai Rp63 juta saja! (kurs Desember 2012, 1 paun = Rp15.940)
Itu artinya, per bulan ia hanya menerima gaji pokok Rp5,2 juta! Wah, seperti UMR Cikarang sekarang.
“Aku berasal dari daerah timur-laut. Ibu dan ayahku tidak punya banyak uang, dan aku berasal dari keluarga kelas pekerja. Jadi, buatku, uang memang tidak pernah menjadi faktor pendorong utama,” ujar Houghton kepada BBC Radio 4, akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Memang, 4.000 paun setahun itu tidaklah satu-satunya pendapatan yang ia dapat. Bonus pemain, peran sebagai ambasador klub, juga pekerjaan sampingan sebagai pelatih membuatnya menerima sebanyak 9.000 paun per tahun, atau senilai Rp143 juta.
“Aku tinggal di London, dan aku sedikit beruntung karena klub membayar apartemen (tempat tinggalku),” ujarnya.
Buat buruh Indonesia memang terlihat besar, tapi dibandingkan dengan biaya hidup di London, jumlah tersebut sangat kecil. Dengan pemain-pemain bintang di Liga Inggris Wanita (WSL) seperti Sam Kerr yang dilaporkan mendapat gaji sampai Rp9 miliar per tahun, apa yang didapat Houghton adalah remah-remah.
“Uang memang tidak pernah menjadi alasan mengapa aku bergabung ke Arsenal. Aku ingin pindah ke sana dan memenangkan trofi, aku ingin menjadi pemain reguler timnas dan menjadi pemain terbaik,” katanya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tetap saja. Ia merasa apa yang ia dapatkan saat itu sejujurnya tidak layak untuk pesepak bola profesional. “Sekarang, aku mengingat lagi jumlah (gaji) itu, aku berpikir, ‘Ya Tuhan.’”