Didesak soal Liga Putri, Ratu Tisha: Kami Mikirin Sustainability-nya

26 Juli 2023 10:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria. Foto: Ananta Erlangga/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria. Foto: Ananta Erlangga/kumparan
ADVERTISEMENT
Desakan untuk kembali menggulirkan Liga Putri kembali mencuat akhir-akhir ini. Keinginan tersebut diutarakan sejumlah pihak, mulai dari pelatih timnas wanita, para penggawa "Garuda Pertiwi", juga penikmat sepak bola Indonesia yang iri melihat Thailand, Filipina, dan Vietnam telah berlaga di Piala Dunia Wanita.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha, menyebut bahwa pihak federasi sebenarnya sudah memperhatikan opsi untuk kembali menjalankan Liga Putri. Namun, menurutnya PSSI tidak mau asal membuat liga. Ia berharap ada keberlanjutan yang pasti jika suatu saat kompetisi sepak bola wanita itu kembali digelar.
"Let say (mengadakan) Liga 1 Putri, tapi hanya beberapa saja yang terpilih. Karena kami juga di Exco nggak ingin ketika kick off sesuatu sustainability-nya nggak bisa terjaga gitu. Karena kan ini semua ujung-ujungnya itu soal keberlanjutan, ya," terang Tisha di Jakarta, Selasa (25/7).
"Jadi, sustainability-nya kayak apa. Harus komit pada saat sulit maupun senang gitu. Nggak boleh senang ikutan, sulit ditinggal," sambungnya.
Lebih lanjut, Ratu Tisha mengungkap jika saat ini PSSI telah menambah dua kelompok umur untuk kompetisi Piala Pertiwi, yakni U-15 dan U-17. Jadi, nantinya tiap Asosiasi Provinsi (Asprov) bisa menggelar tiga jenjang Piala Pertiwi, yaitu untuk senior, U-17, dan U-15.
ADVERTISEMENT
"Sekarang kita sudah ada kompetisi (Piala) Pertiwi tuh, pertiwinya di Asprov sudah kita tambah jadi U-15 dan U-17. Kalo ada Asprov yang bisa menyelenggarakan dua-duanya (silahkan), kalo satu nggak ada masalah. Tapi, pertiwi seniornya tetep jalan, jadi setidaknya di grasroot sudah berputar," tutur Ratu Tisha.
Para pemain Persib Putri di laga final leg I Liga 1 Putri. Foto: dok. Media Persib
Adapun kali terakhir Indonesia memiliki liga domestik untuk sepak bola wanita adalah pada 2019. Saat itu Liga 1 Putri bergulir diikuti 10 tim, yakni Persija, PSM, Persib, TIRA-Persikabo, Bali United, Arema, PSIS, Persipura, PSS, Persebaya. Musim perdana kompetisi tersebut dimenangkan oleh Persib Putri.
Musim 2019 itu menjadi satu-satunya musim digelarnya Liga 1 Putri, hingga setidaknya tahun depan.
Sementara itu, terkait rencana PSSI mendatangkan pelatih timnas wanita asal Jepang, Ratu Tisha menyebut pihaknya tengah melakukan seleksi terhadap sejumlah kandidat. Prosesnya memakan waktu menurut Tisha, sebab pelatih asal Jepang itu nantinya tak hanya menangani "Garuda Pertiwi" saja, tapi juga ikut membangun sepak bola putri dari bawah.
ADVERTISEMENT
"Memang sudah ada beberapa kandidat ya, tapi memang harus kita sepakati dulu apakah nanti. Ini kan ngomongin orang, hire orang, jadi nggak bisa kita ngomong sekarang, sebulan kemudian langsung pindah gitu, ya," tutupnya.