Ditekuk Jepang di Semifinal Asian Games, Pelatih China: Pemain Kami Kurang Sabar

4 Oktober 2023 14:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih kepala Tiongkok Shui Qingxia pada Asian Games 2022. Foto: Jung Yeon-je / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih kepala Tiongkok Shui Qingxia pada Asian Games 2022. Foto: Jung Yeon-je / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
China menelan kekalahan saat berlaga di hadapan publiknya sendiri dalam laga semifinal sepak bola wanita Asian Games 2023 pada Selasa (3/10). Laga yang dihelat di Linping Sports Center Stadium itu dimenangkan oleh Jepang dengan skor 3-4.
ADVERTISEMENT
Duel berlangsung cukup ketat. Kedua tim saling berbalas gol. China yang tertinggal 1-4 di babak pertama sebenarnya tampil lebih trengginas di babak kedua. Mereka perkecil ketertinggalan dan lesakkan dua gol.
Di menit 61, papan skor menunjukkan 3-4. Artinya, China masih punya waktu sekitar 30 menit untuk setidaknya menyamakan kedudukan. Namun, Steel Roses gagal memanfaatkan keadaan, mereka gagal mengejar ketertinggalan.
Pelatih China, Shui Qingxia, menyebut pemainnya tak bisa bersabar saat membangun serangan. Para pemain terkesan terburu-buru ingin mencetak gol, imbasnya justru tak ada peluang yang berbuah angka.
Pelatih kepala Tiongkok Shui Qingxia terlihat sebelum kick off pertandingan sepak bola semifinal putri antara Tiongkok dan Jepang pada Asian Games 2022 di Hangzhou di provinsi Zhejiang timur Tiongkok pada 3 Oktober 2023. Foto: Jung Yeon-je / AFP
"Sangat disayangkan kami kalah, dan saya pikir saya harus bertanggung jawab. Kami tidak menyangka situasi ini terjadi pada babak pertama, namun sepak bola memang seperti itu, terkadang pertandingan bisa berubah dengan sangat cepat," ucap Qingxia, dikutip dari Shine.cn.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Qingxia mengakui jika lawannya, Jepang, bermain dengan jauh lebih apik. Menurutnya, kedewasaan bermainlah yang membedakan antara Jepang dan China.
"Bagaimana pun, kami harus melihat ke depan, dan kami harus melakukan perbaikan. Tim Jepang melakukannya (bertanding) dengan sangat baik. Kita harus belajar banyak dari kegagalan ini," lanjut Qingxia.
Jepang rayakan kemenangan usai kalahkan China 3-4 di sepak bola wanita Asian Games 2022 di Hangzhou, China. Foto: Jung Yeon-je / AFP
Di Asian Games, China menggunakan skuad utamanya. Sementara itu, Jepang lebih banyak dihuni oleh tim junior U-20. Bahkan, Nadeshiko dipimpin oleh Michihisa Kano yang biasanya mengomandoi Jepang U-19.
Kendati demikian, kehebatan Jepang di kancah sepak bola wanita memang tak terbantahkan. Meski dihuni para pemain yang belum berpengalaman, mereka sukses melaju ke final di Asian Games 2022.
"Kami dihuni oleh pemain muda dan baru mendapatkan pengalaman pertama mereka bermain sepak bola di level internasional di sini (Asian Games)," ucap Kano dikutip dari France 24.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah pengalaman yang luar biasa bagi para pemain muda kami. Dan saya rasa mereka akan membantu memajukan sepak bola wanita Jepang. Saya ingin berterima kasih kepada para pemain saya, ini kemenangan yang sulit," sambungnya.
Sejauh ini, Jepang sudah mencicipi lima laga final di Asian Games, dua diantaranya berhasil mereka menangkan. Artinya, partai final di Asian Games nanti adalah yang keenam bagi mereka.
Jepang akan bersua dengan Korea Utara pada Jumat (6/10) mendatang di partai final. Duel ini tentu akan berjalan dengan sengit dan penuh gengsi. Sebab, Korea Utara juga punya tradisi yang kuat di sepak bola wanita Asian Games. Serupa dengan Jepang, Korut telah berlaga di lima partai final, namun Korut berhasil memenangi tiga medali emas.
ADVERTISEMENT