Dituding Main Mata, Sarina Wiegman: Skotlandia Tak Akan Mengalah buat Inggris

5 Desember 2023 14:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Timnas Wanita Inggris Sarina Wiegman saat final Piala Dunia Wanita 2023. Foto: Hannah McKay/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas Wanita Inggris Sarina Wiegman saat final Piala Dunia Wanita 2023. Foto: Hannah McKay/REUTERS
ADVERTISEMENT
Timnas Wanita Inggris akan berhadapan dengan Skotlandia di laga pamungkas UEFA Women’s Nations League 2023 pada Rabu (6/12) besok. Pelatih Lionesses, Sarina Wiegman, mengatakan bahwa Skotlandia tak akan menyerah pada timnya.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut menyusul ucapan Andries Jonker, pelatih Timnas Wanita Belanda, sebelumnya. Dikatakan bahwa pertandingan antara Inggris dan Skotlandia di partai terakhir Women’s Nations League sangatlah aneh.
Penuturan dari pria berusia 61 tahun itu bukan tanpa alasan, mengingat Skotlandia dan Inggris akan menjadi satu tim–Tim Great Britain (GB)–jika Lionesses lolos ke Olimpiade. Jadi, kemungkinan adanya “main mata” antara Inggris dan Skotlandia bisa jadi tak terelakkan.
Akan tetapi, Sarina Wiegman dengan tegas menyangkal dugaan tersebut. Ia menjamin bahwa tak akan ada hal buruk dalam pertandingan antara timnya dan Skotlandia.
“Jika Anda sudah melihat grup kami, melihat para pemain Skotlandia dan mengetahui sejarahnya, tidak mungkin mereka akan menyerah begitu saja pada pertandingan ini,” kata Wiegman saat sesi konferensi pers pada Senin (4/12) kemarin, seperti dikutip dari Euro Sport, Selasa (5/12).
ADVERTISEMENT
“Ini tidak akan terjadi (main mata). Ini pertama kalinya kami memainkan Nations League. Ini bukanlah solusi yang mudah. Ini soal fair play, semua orang ingin menang,” imbuhnya.
Wiegman mengungkapkan bahwa timnya sebisa mungkin akan menjaga gawang mereka tetap bersih. Pelatih berusia 54 tahun itu juga akan menerapkan pola menyerang; ketika para pemain Lionesses kehilangan bola, mereka akan kembali merebutnya dengan cepat.
“Saya berharap mereka (para pemain Inggris) tampil gila sejak menit pertama. Bukan menjadi tidak teratur, tapi kami ingin mengendalikan (permainan). Kami ingin memainkan permainan terbaik kami dan menciptakan peluang serta menempatkan banyak pemain di lini depan,” ungkap Wiegman.

Kapten Skotlandia: Tuduhan Ini Sangat Tidak Sopan

Meski belum memainkan laga pamungkasnya, Skotlandia telah dipastikan gugur dari kualifikasi Olimpiade dan terdegradasi ke Grup B setelah menjadi juru kunci dengan catatan dua poin. Karena itu, para pemain Skotlandia kerap ditanyai soal motivasi mereka melawan Inggris–tim yang akan mereka hadapi di partai terakhir yang hasilnya tak akan mengubah apa pun.
ADVERTISEMENT
Tak sedikit yang berprasangka bahwa Skotlandia akan mengalah dan membiarkan Inggris untuk menang dengan skor besar pada pertandingan besok. Sebab, dengan begitu, ada kemungkinan para pemain Skotlandia bermain di Olimpiade lewat Tim GB jika Inggris lolos sampai final Women’s Nations League.
“Banyak orang di luar yang membicarakannya. Sejujurnya, menurut saja itu sangat tidak sopan. Mempertanyakan integritas siapapun, saya pikir itu merupakan penghinaan besar untuk kami,” kata kapten Skotlandia, Rachel Corsie, kepada The Guardian, Selasa (5/12).
“Saya mengerti kenapa pertanyaan itu diajukan. Tapi bagi kami, motivasinya adalah bermain untuk negara kami,” lanjutnya.
Pelatih Timnas Wanita Skotlandia, Pedro Martinez Losa, juga angkat bicara mengenai hal ini. Ia terang-terangan mengaku tak suka apabila timnya dipertanyakan soal integritas seperti itu.
ADVERTISEMENT
“Skotlandia adalah negara yang luar biasa, dengan orang-orang yang luar biasa, mereka sangat bersemangat dalam segala hal. Tidak seorang pun boleh mempertanyakan integritas para pemainnya dan seberapa besar keinginan mereka untuk mewakili negaranya,” pungkas Martinez.