news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Diwacanakan sejak 2014, Piala Dunia Antarklub Wanita Kemungkinan Ditunda Lagi

4 Maret 2025 11:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Barcelona menang 3-1 atas Brann di leg kedua perempat final Liga Champions Wanita 2023/24. Foto: PAU BARRENA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Barcelona menang 3-1 atas Brann di leg kedua perempat final Liga Champions Wanita 2023/24. Foto: PAU BARRENA / AFP
ADVERTISEMENT
Piala Dunia Antarklub Wanita yang semula direncanakan digelar untuk pertama kalinya di 2026 kemungkinan mengalami penundaan. Persiapan yang melibatkan banyak pihak di berbagai konfederasi ditengarai jadi alasan utama penundaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan The Guardian, gelaran perdana tersebut ditunda untuk memberikan lebih banyak waktu persiapan bagi banyak pihak. Sebab, turnamen yang awalnya digelar dengan format 16 tim tersebut memerlukan persiapan lintas konfederasi dan pengurus di berbagai badan organisasi.
Masih dalam laporan yang sama, The Guardian menyebut belum ada keputusan mutlak soal penundaan Piala Dunia Antarklub Wanita 2026 ini. Persoalan ini kemungkinan besar akan masuk dalam pembahasan di Dewan FIFA pekan ini.
Awalnya, Piala Dunia Antarklub Wanita 2026 ini akan menyertakan 16 klub dari berbagai konfederasi. Namun, ada usulan lain yang menyebut gelaran itu akan mempertemukan empat tim saja di 2026.
Rencana awal pengguliran Piala Dunia Antarklub Wanita ini sudah muncul sejak Mei 2021, pembahasan lalu berlanjut di 2024 kemarin. FIFA mengusulkan agar turnamen sepak bola wanita tersebut bisa digelar antara Januari dan Februari 2026 setelah Dewan FIFA menyetujui kalender sepak bola wanita yang baru.
ADVERTISEMENT
Presiden FIFA, Gianni Infantino, tahun lalu mengatakan bahwa kompetisi sepak bola wanita global diperlukan untuk meningkatkan level di tiap benua.
“Sampai saat ini, kami belum memiliki kompetisi klub global untuk wanita. Kami perlu memberi pemain kesempatan untuk tampil di panggung global dan mengembangkan diri di sebuah benua di dunia,” dikutip dari The Guardian.
Sementara itu, sepak bola pria sudah memiliki Piala Dunia Antarklub sejak 2000 silam dan sudah digelar sebanyak 20 kali. Tahun ini, Piala Dunia Antarklub memulai format baru dengan mengikutsertakan 32 tim dari berbagai konfederasi.
Dari 20 edisi, tim-tim Eropa mendominasi dengan memenangi 11 gelar di antaranya. Namun, ada keyakinan jika hal seperti ini tak akan terjadi di sepak bola wanita mengingat persaingan dan kekuatan antar tim di tiap benua cenderung lebih merata.
Pemain Manchester United Lisa Naalsund berebut bola dengan pemain Chelsea Catarina Macario pada pertandingan Women's Super League di Old Trafford, Manchester, Inggris, Sabtu (18/5/2024). Foto: Jason Cairnduff/REUTERS

Jejak-Jejak Piala Dunia Antarklub Wanita

ADVERTISEMENT
Jauh sebelum wacana Piala Dunia Antarklub Wanita, sepak bola wanita sempat memiliki kompetisi internasional bernama International Women’s Club Championship (IWCC). Akan tetapi, itu bukan bukan diselenggarakan oleh FIFA, melainkan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) dan Liga Nadeshiko.
Pada saat itu, tim yang berpartisipasi hanya sedikit, yaitu Olympique Lyonnais (Prancis), Canberra United (Australia), INAC Kobe (Jepang), dan NTV Beleza (Jepang). Keempat tim tersebut adalah mereka-mereka yang berhasil menjuarai liga.
Pada Oktober 2012, seorang pejabat tinggi Liga Nadeshiko, Yoshiro Taguchi, berencana menggelar kompetisi tersebut untuk tiga tahun sekali dan memperluasnya hingga beberapa tim dari benua lainnya. Rencana tersebut mendapat dukungan dari FIFA sebagai padanan kompetisi sepak bola pria, Piala Dunia Antarklub FIFA.
ADVERTISEMENT
Selang setahun kemudian, Komite Eksekutif FIFA menerima proposal dari tim khusus FIFA yang menangani sepak bola wanita. Proposal tersebut berisi rencana penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub Wanita FIFA 2014.
São José Esporte Clube (Pemenang Copa Libertadores Femenina 2013) dan VfL Wolfsburg (juara Liga Champions Wanita musim 2012/13) mengajukan diri untuk bergabung setelah FIFA menyetujui pertandingan antar kedua tim tersebut digelar pada 2014. Namun, pertandingan itu tak jadi diselenggarakan.