Erick Thohir: Klub Harus Punya Rp8,5 Miliar untuk Main di Liga 1 Putri

30 April 2025 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kanan) bersama President Director of Djarum Foundation Victor R. Hartono (kiri) memberikan keterangan pers terkait Grassroots Development Sepak Bola Putri Indonesia di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (29/4/2025). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kanan) bersama President Director of Djarum Foundation Victor R. Hartono (kiri) memberikan keterangan pers terkait Grassroots Development Sepak Bola Putri Indonesia di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (29/4/2025). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkap anggaran yang harus dimiliki tiap klub untuk berkompetisi di Liga 1 Putri 2027 mendatang. Menurutnya, tiap tim harus memiliki sekitar Rp8,5 miliar.
ADVERTISEMENT
Erick bilang, besaran dana tersebut merupakan hasil penghitungan yang dilakukan oleh PSSI. Nantinya, Rp8,5 miliar itu bakal diperlukan tim untuk pengeluaran gaji pemain, akomodasi tim, dan biaya lainnya dalam satu musim.
“Rata-rata klub itu harus spending kira-kira nanti di tahun 2027 untuk punya klub putri kira-kira Rp8,5 miliar. Kita sudah hitung semua, dari gaji dan lain-lain,” tutur Erick Thohir kepada awak media di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Selasa (29/4).
Jumlah anggaran ini memang jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan tim putra yang main di Liga 1. Cukup jarang klub yang menyebut angka spesifik anggaran tiap musimnya. Tapi, pada 2019 lalu, Persija menuturkan butuh biaya sekitar Rp50 miliar dalam satu musim kompetisi. Pengeluaran terbesarnya ialah untuk akomodasi tim.
Universitas Surakarta (Jawa Tengah) melawan Persebri (Jambi) di Piala Pertiwi 2024, Jumat (13/12) di Lapangan Akademi Persija Pulomas, Jakarta Timur. Foto: Andi Fajar/kumparan

Tekan Akomodasi, Prioritaskan Jawa-Bali

ADVERTISEMENT
Erick lalu membeberkan alasan mengapa PSSI baru akan memutar Liga 1 Putri pada 2027 mendatang. Salah satunya ingin mempertebal talent pool terlebih dahulu di sepak bola putri kelompok umur.
Kini, Bakti Olahraga Djarum Foundation hadir untuk mengisi kekosongan kompetisi sepak bola wanita di kelompok umur melalui HydroPlus Piala Pertiwi U-14 dan U-16. Gelaran tersebut akan dihelat di 10 kota Pulau Jawa serta 6 kota di luar Pulau Jawa. Kerja sama Djarum Foundation dengan PSSI ini di tahap awal akan berlangsung tiga tahun.
Kompetisi tersebut melengkapi MilkLife Soccer Challenge U-10 dan 12 yang sudah ada sebelumnya.
“Alhamdulillah dengan program bersama Djarum Foundation yang sudah tiga tahun ini, talent pool yang sekarang usianya, usia dini sudah mulai banyak,” kata Erick.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Liga 1 Putri 2027 mendatang akan diprioritaskan untuk tim yang bermarkas di Pulau Jawa dan Bali saja. PSSI beralasan ingin menekan biaya transportasi tiap tim agar tidak membengkak. Nantinya tiap tim disebut bakal menempuh jalur darat baik bus atau kereta untuk melakoni pertandingan di Liga 1 Putri.
“Nah makanya kita melihat sepertinya tahun 2027 ketika tadi program dari MilkLife sudah berjalan empat tahun lebih, program tim nasional yang senior ada, yang usia di bawah 18 ada, sudah mulai tebel, nah baru liganya bisa dilahirkan dengan kualitas yang baik,” sambung Erick.
“Itu pun kita memprioritaskan hanya di Jawa dan Bali untuk sementara. Kenapa? Kita untuk memastikan biaya transportasi klub-klub ini bisa ter-cover,” tandasnya.
ADVERTISEMENT