Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Eva Carneiro: Dulu Ribut dengan Mourinho, Kini Jadi Co-Owner Klub Sepak Bola
23 Oktober 2024 14:12 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Masih ingat dengan Eva Carneiro?
Eks-fisioterapis Chelsea itu kini kembali ke dunia sepak bola—bukan sebagai dokter, melainkan sebagai salah satu pemilik klub: Lewes FC.
ADVERTISEMENT
Lewes FC adalah klub yang berbasis di Lewes, Sussex Timur, Inggris. Tim putra mereka bermain di Divisi Primer Liga Isthmian, sedangkan tim putri bermain di Championship.
Klub yang didirikan pada tahun 1885 itu bermarkas di The Dripping Pan, Inggris, dan salah satu pemilik lainnya adalah pelatih tenis Judy Murray.
Carneiro mengungkapkan kekagumannya terhadap Lewes, sebab klub tersebut memiliki misi untuk menjadi "klub pertama yang setara gender di dunia." Baginya, Lewes adalah tempat di mana sepak bola bisa digunakan untuk tujuan baik.
"Aku sangat mencintai sepak bola. Olahraga ini memiliki kekuatan besar. Bayangkan jika itu digunakan untuk kebaikan. Lewes adalah klub yang menjadikan nilai-nilai sebagai inti dari segalanya. Aku sangat bangga menjadi pemiliknya," Carneiro, dikutip dari The Mirror pada 4 Oktober.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi pemilik klub, Carneiro juga tetap aktif di dunia medis. Ia menjabat sebagai Spesialis Olahraga di klinik terkemuka di Harley Street, Inggris.
Pada 2022, wanita yang kini menginjak usia 51 tahun itu juga menjalin kerja sama dengan Aspetar Orthopaedic dan Sports Medicine Hospital di Qatar untuk persiapan Piala Dunia 2022.
Dikenal Gara-Gara Konflik dengan Jose Mourinho
Nama Eva Carneiro mulai mencuat ke publik pada awal musim 2015/2016, saat masih menjabat sebagai fisioterapis Chelsea. Ia terlibat perseteruan dengan pelatih The Blues, Jose Mourinho, dalam pertandingan melawan Swansea di Liga Inggris pada 8 Oktober 2015, yang berakhir imbang 2-2.
Saat itu, Chelsea bermain dengan 10 orang setelah kiper Thibaut Courtois mendapat kartu merah. Tak lama kemudian, Eden Hazard, salah satu pemain mereka, mengalami cedera akibat tekel dari Ashley Williams, bek Swansea.
ADVERTISEMENT
Melihat situasi itu, Carneiro bersama kepala fisioterapi, Jon Fearn, segera bergegas ke lapangan untuk membawa Hazard ke tepi lapangan. Namun, tindakan mereka justru membuat Mourinho marah, karena hal itu membuat timnya harus bermain dengan sembilan orang.
Setelah pertandingan, Mourinho menyatakan bahwa cedera Hazard tidak serius dan menyalahkan tim medis yang dianggapnya tidak memahami situasi tersebut.
Merasa tidak terima dengan kritik tersebut, Carneiro memutuskan untuk meninggalkan Chelsea sebulan setelahnya, yakni pada September 2015. Ia kemudian membawa kasus tersebut ke jalur hukum dan berhasil mencapai penyelesaian yang dilaporkan mencapai £5 juta (sekitar Rp101 miliar).
Insiden ini membuat minat Carneiro terhadap sepak bola mulai memudar. Dokter asal Gibraltar itu bahkan mengaku tak sanggup menonton pertandingan sampai final Liga Champions tahun berikutnya.
ADVERTISEMENT
Namun, kecintaannya terhadap olahraga "si kulit bundar" tak benar-benar padam. Kini, Carneiro kembali ke dunia sepak bola dengan peran yang jauh lebih besar.