Exco-PSSI Apresiasi Usaha Timnas Wanita Indonesia: Tim Kita Masih Sangat Muda

15 Juli 2024 13:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain diaspora Indonesia asal Amerika Serikat, Sydney Hopper, sedang dikepung oleh dua pemain Hong Kong dalam uji coba internasional di HKFC Stadium, Minggu (17/4). Foto: Dok. Timnas Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Pemain diaspora Indonesia asal Amerika Serikat, Sydney Hopper, sedang dikepung oleh dua pemain Hong Kong dalam uji coba internasional di HKFC Stadium, Minggu (17/4). Foto: Dok. Timnas Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Timnas Wanita Indonesia menelan kekalahan telak dalam pertandingan kontra Hong Kong, Minggu (14/7) petang kemarin. Berlaga di hadapan ribuan suporter Indonesia yang memadati Hong Kong Football Club Stadium, Shafira Ika dkk takluk dengan skor 4-1.
ADVERTISEMENT
Hasil tersebut menjadi kekalahan kedua Garuda Pertiwi selama berkunjung di Hong Kong. Tiga hari sebelumnya, Indonesia juga kalah 3-2 dari tuan rumah. Saat itu, Citra Ramadhani dan Marsela Awi menjadi pencetak gol dari Indonesia.
Namun, perlawanan ketat tak terlihat dalam laga petang kemarin. Di babak pertama, Timnas Wanita Indonesia tak disiplin, terlihat grogi, dan banyak kecolongan bola. Di 45 menit pertama, Indonesia sudah tertinggal 4-0. Beruntung di babak kedua, meski hujan sangat deras dan lapangan sudah tergenang, Sheva Imut memperkecil ketertinggalan menjadi 4-1.
Meski demikian, Exco-PSSI sekaligus Ketua Komite Sepak Bola Wanita, Vivin Cahyani, memilih melihat pertandingan semalam lewat kaca mata yang positif. Ia bilang, perjuangan pemain perlu diapresiasi.
“Tidak ada kata lain selain bangga. Melihat pemain berjuang dalam kondisi kurang ideal tanpa kenal lelah, jatuh bangun, itu perlu diapresiasi,” ujar Vivin kepada kumparanBOLANITA, Minggu (14/7).
ADVERTISEMENT
Vivin mengatakan, memang secara teknik, permainan, dan rata-rata usia, Hong Kong masih jelas di atas Indonesia.
“Dari sisi geografis, memungkinkan mereka untuk rutin berlatih bersama. Apalagi head coach-nya sudah lebih dari lima tahun melatih Hong Kong, dan mereka juga punya liga berjalan,” ujar Vivin.
Hal tersebut memang kontras dengan Indonesia. Satoru Mochizuki, pelatih Timnas Wanita Indonesia, baru mulai bekerja di Jakarta pada Maret 2024 lalu. Liga 1 Putri di Indonesia pun terakhir digelar pada 2019, alias sudah lima tahun vakum. Terbaru, PSSI melalui Ketum Erick Thohir menjanjikan liga sepak bola wanita akan kembali 2026 nanti.
“Anak-anak kita masih sangat muda, bahkan Lenka masih 14 tahun. Claudia & Katarina 15 tahun, sisanya kebanyakan di bawah 20. Perlu jam terbang, latihan, dan kompetisi yang lebih banyak untuk pertajam kemampuan dan mental bertanding,” ujar Vivin.
Vivin Cahyani Sungkono saat diwawancarai kumparanBOLANITA di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (6/7). Foto: Andi Fajar/kumparan

Percaya Proses

Timnas Wanita Indonesia memang baru diseriusi Erick Thohir dan jajaran PSSI pada 2024 ini. Selain menunjuk pelatih baru, PSSI juga melakukan pemanggilan pada pemain keturunan dan diaspora Indonesia yang ada di luar negeri. Partai persahabatan juga lebih digencarkan untuk timnas wanita, setidaknya sampai akhir 2024 nanti.
ADVERTISEMENT
Usai lawan Singapura, Garuda Pertiwi berkunjung ke Bahrain Juni lalu. Setelah itu, gantian timnas wanita ke Hong Kong. September nanti, Shafira Ika dkk akan menjalani training camp di Jepang. Pada Oktober, Timnas Wanita Indonesia, kali ini U-20, kembali tandang ke Yordania.
Rencananya, pada November, Timnas Wanita Indonesia juga ada agenda Asean Cup, semacam Piala AFF, yang rumornya akan digelar di Laos. Dengan PSSI yang mulai aktif memberikan perhatian, diharapkan Timnas Wanita Indonesia akan berkembang lebih pesat di masa mendatang.
“Perlu dukungan semua pihak untuk bisa maksimal. Kami akan melakukan evaluasi bersama-sama dengan Coach Mochi untuk ke depan lebih baik,” tutupnya.