Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
FA: Semua Tawaran untuk Rekrut Sarina Wiegman 100% Akan Ditolak
18 Agustus 2023 17:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Performa Timnas Wanita Inggris selama beberapa tahun terakhir memang fenomenal. Pada Euro Wanita 2022, Inggris berhasil juara untuk pertama kalinya. Setahun berikutnya, di Piala Dunia Wanita 2023, Timnas Inggris kembali tampil baik dan melaju sampai partai final. Mereka akan melawan Spanyol dan punya kans yang sama besarnya untuk menjuarai Piala Dunia Wanita pertama mereka.
ADVERTISEMENT
Kesempurnaan Inggris di Piala Dunia Wanita tahun ini tak lepas dari peran penting sang pelatih, Sarina Wiegman. Padahal, ia baru menjabat dua tahun lalu. Namun, ia mampu membuat Lionesses menjadi tim yang tak terkalahkan sejak laga fase grup hingga semifinal.
Ya, nggak heran jika pemilik nama lengkap Sarina Petronella Wiegman-Glotzbach itu kini tengah menjadi incaran banyak orang. USWNT, contohnya. Tim yang kalah mengenaskan di babak 16 besar Piala Dunia Wanita 2023 itu dikabarkan tengah mencari juru taktik baru usai mundurnya Vlatko Andonovski dari kursi kepelatihan.
Namun, rumor tersebut langsung menemui penolakan saat kepala Federasi Sepak Bola Inggris (FA), Mark Bullingham, mengatakan bahwa pihaknya masih ingin terus bersama Wiegman dalam waktu yang lama–meskipun kontrak resminya habis dua tahun lagi.
ADVERTISEMENT
“Kami melihat banyak rumor. Lihat, dia (Sarina Wiegman) adalah talenta spesial. Kami tahu itu,” ujar Bullingham “Dari pihak kami, dia dikontrak hingga 2025. Kami pikir dia melakukan pekerjaan dengan baik.”
Tawaran itu tak hanya datang dari pihak luar saja. Baru-baru ini, rumor juga beredar bahwa Wiegman digadang-gadang menggantikan Gareth Southgate dari kursi kepelatihan timnas pria Inggris.
“Pertama-tama, menganggap (pelatih timnas laki-laki Inggris) adalah naik level merupakan anggapan yang tidak menghormati The Lionesses,” ujar Bullingham.
Lebih lanjut, ia sendiri memprotes penggunaan kalimat orang-orang yang seakan-akan mengecilkan peran pelatih perempuan.
“Orang-orang selalu mengatakan, ‘He’s the best man for the job’ (ia adalah laki-laki terbaik untuk pekerjaan itu), atau ‘the best Englishman’ (laki-laki Inggris terbaik). Mengapa harus seorang pria (man)? Jawaban kami selalu: ‘It’s the best person for the job’ (orang terbaik untuk pekerjaan tersebut).”
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Bullingham tak 100% menutup kans bagi Wiegman melatih tim pria Inggris. Menurutnya, Wiegman bisa melakukan apa pun yang dia mau di sepak bola.
“Jika pada titik tertentu di masa depan dia (Sarina Wiegman) memutuskan melatih tim laki-laki, itu akan menjadi pembahasan yang menarik. Tapi itu dia yang memutuskan, kan?” ucap Bullingham.
Kesuksesan Sarina Wiegman di dunia kepelatihan tak hanya berlaku untuk Lionesses saja. Pada Euro 2017, Wiegman berhasil mempersembahkan tanah kelahirannya, Belanda, meraih trofi pertama mereka sepanjang keikutsertaannya di Euro.
Berselang dua tahun kemudian, perempuan kelahiran 26 Oktober 1969 itu membawa Leeuwinnen lolos ke partai final Piala Dunia Wanita 2019 untuk kali pertama. Namun sayangnya, mereka gagal menyandang juara usai kandas di tangan AS dengan skor 2-0.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada 2021, ia dipanggil oleh FA untuk menangani Timnas Wanita Inggris di beberapa kejuaraan, salah satunya Euro 2022. Ajaibnya, sihir Wiegman mampu memutus dominasi Jerman di daftar penyandang gelar juara Piala Eropa Wanita.
Ya, tembok Jerman–yang delapan kali sabet gelar juara Euro Wanita–seketika itu roboh berkat dua gol yang dicetak oleh Ella Toone (62’) dan Chloe Kelly (110’) di partai final Euro 2022. Inggris pun berhasil membawa kemenangan perdananya di kompetisi elite Eropa, Euro, dengan skor akhir 2-1.
Kini, perempuan yang berkecimpung di dunia kepelatihan sejak 2006 itu kembali membuktikan kemampuannya, kali ini di Piala Dunia Wanita 2023. Racikan emas dari seorang Sarina Wiegman sukses menjadikan Inggris sebagai tim yang tak terkalahkan sejak laga fase Grup D hingga saat ini.
ADVERTISEMENT