Georgia Stanway Berharap Akhir Skandal Rubiales adalah Awal dari Perubahan
ADVERTISEMENT
Mundurnya Luis Rubiales dari kursi presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) membuat gelandang Timnas Wanita Inggris , Georgia Stanway, angkat bicara. Dirinya berharap bahwa pengunduran diri yang dilakukan oleh pria berkepala plontos itu dapat membawa angin segar bagi dunia persepakbolaan wanita.
ADVERTISEMENT
“Semua orang berjuang, dan kita berjuang sebagai tim sepak bola wanita,” kata Stanway yang dikutip dari BBC, Selasa (12/9). “Kita berjuang sebagai pemain, kita berjuang sebagai staf, kita berjuang sebagai jurnalis untuk mendapatkan hasil seperti ini.”
“Jelas, hasil ini (mundurnya Rubiales) adalah sesuatu yang kita harapkan. Tetapi pada saat yang bersamaan, kita ingin ini jadi awal dari sebuah perubahan, bukan akhir,” imbuhnya kemudian.
Dalam kasus yang terjadi di Negeri Matador itu, Stanway mengaku bahwa ia dan dua tim kesayangannya, Inggris dan Bayern Muenchen, bakal terus berjuang terhadap sesuatu hal yang mereka yakini benar. “Bahkan, jika orang tidak bergabung dengan kami, kami akan berdiri sendiri,” ungkap Stanway.
“Kami punya resolusi, tapi ini hanyalah permulaan dari sesuatu yang berpotensi menjadi sangat positif bagi permainan perempuan,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Georgia Stanway merupakan sosok pemain gelandang yang telah debut di Timnas Wanita Inggris sejak 2018 silam. Pemain yang kini berkarier di klub besar Jerman, Bayern Muenchen, itu sudah membela Lionesses di dua edisi Piala Dunia Wanita: 2019 dan 2023.
Georgia Stanway bukan satu-satunya pemain yang turut berkomentar terhadap tindakan tak senonoh Luis Rubiales. Sebelumnya, dua bintang sepak bola dunia asal Amerika Serikat, Alex Morgan dan Megan Rapinoe, telah terlebih dahulu mencemooh aksi dari pria berusia 46 tahun itu.
Kasus yang menerpa Luis Rubiales kali ini memang bukan main parahnya. Di podium juara Piala Dunia Wanita 2023, Minggu (29/8), ia secara terang-terangan mencium bibir salah seorang pemain Timnas Spanyol, Jennifer Hermoso.
ADVERTISEMENT
Kemenangan yang seharusnya mereka rayakan secara besar-besaran di Negeri Matador itu malah jadi ternodai oleh aksi pelecehan seksual dari Rubiales. Tindakan tak terpuji itu tentu saja menuai hujatan dan caci maki dari banyak pihak. Beberapa di antara kalimat umpatan itu bahkan terselip sebuah desakan yang menuntut agar pria kelahiran 1977 itu segera mundur dari jabatannya.
Benar saja, tepat tiga minggu usai insiden tak mengenakkan itu terjadi, Luis Rubiales, yang sudah meniti karier sebagai presiden RFEF sejak 2018 silam dan wakil presiden UEFA dari 2019, mundur dari kedua jabatan tersebut.