Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jadi Kapten & Pindah Posisi: Viny soal Peran Barunya di Timnas Wanita Indonesia
8 November 2024 17:23 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Training camp panjang Timnas Wanita Indonesia selama lebih dari satu bulan di Jepang dan Belanda di sepanjang Oktober kemarin membawa pengalaman baru buat Viny Silfianus . Pesepak bola wanita asal Jakarta itu punya posisi sekaligus peran anyar dalam tim Garuda Pertiwi .
ADVERTISEMENT
Di sepanjang training camp, Viny beberapa kali didapuk sebagai kapten tim. Tak cuma itu, ia yang biasanya bermain sebagai gelandang serang di timnya, malah dipasang sebagai bek tengah oleh pelatih Timnas Wanita Indonesia, Satoru Mochizuki. Bagaimana rasanya pengalaman baru tersebut buat Viny?
Kepada kumparanBOLANITA, Viny bercerita bahwa dua perubahan tersebut memang masih terasa anyar buat dia. Oke, di klub Viny biasa bermain sebagai kapten. Tapi bek tengah adalah baru sama sekali.
Jangankan yang merasakan, kami pun yang mengamati dari luar lapangan merasa ada yang janggal melihat Viny bermain sebagai bek tengah.
“Kaget sih, karena biasanya nyerang, ini disuruh bertahan kan. Jadi masih perlu banyak belajar,” ujar Viny kepada kumparanBOLANITA, Rabu (6/11) di The Forum Sports Hub, Bintaro, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Viny mengaku merasa tertantang dengan tugas baru Coach Mochi ini.
“Dapet pembelajaran baru, gimana sih POV main jadi center back. Kalau gelandang minta bola, center back-nya harus gimana, misalnya gitu,” ujar Viny.
Timnas Wanita Indonesia bukannya kekurangan bek tengah untuk menemani Shafira Ika di jantung pertahanan lawan. Ada Nabila Divany yang kidal, yang natural bermain di sisi kiri. Ada pula Indira Jenna, temannya di U-17. Di luar tim TC Jepang-Belanda, masih banyak nama lain seperti Shalika Aurelia, Remini Rumbewas, dan Nastasia Suci yang punya kemampuan baik sebagai bek.
Namun, mengingat background Coach Mochi dari Jepang, build up serangan dari lini belakang sepertinya menjadi prioritas. Apalagi, fisik pesepak bola wanita Indonesia tergolong tidak terlalu tinggi. Long ball tak akan efektif karena Indonesia selalu kehilangan bola kedua dari umpan lambung lini belakang.
ADVERTISEMENT
Coach Mochi pernah mencoba menempatkan Gea Yumanda di posisi bek tengah kiri pada laga vs Hong Kong Juli 2024 saat Indonesia kalah 4-1. Namun, Gea jauh lebih efektif menjadi bek sayap.
Rasionalitas di balik keputusan menjadikan Viny sebagai bek tengah kemungkinan besar untuk memanfaatkan kemampuan passing-nya yang jempolan. Viny yang pengalaman berperan sebagai playmaker sudah terbiasa mengolah bola lewat passing-passing akurat di lini belakang.
Dari beberapa percobaan skema build up di laga vs ADO Den Haag dan Belanda, setelah menerima umpan pendek dari kiper, Viny ditugaskan memprogresikan bola, baik ke Gea/Octavianti di sisi kiri, atau ke Helsya Maeisyaroh/Sheva Imut yang bermain sebagai gelandang tengah.
“Sempet kesulitan, tapi cepet beradaptasi. Karena kita nggak bisa bermain di satu posisi aja, jadi harus mobile gitu dan belajar banyak,” tambah Viny.
ADVERTISEMENT
Di atas kertas, pendekatan ini bisa saja menjadi kekuatan Timnas Wanita Indonesia di masa depan, meski harus diakui pemain Garuda Pertiwi keteteran menghadapi pressing dalam laga vs Belanda. Para pemain butuh waktu yang lebih panjang untuk membuat proses build up serangan tersebut terotomatisasi. Cerita juga bisa berbeda apabila Garuda Pertiwi “hanya” melawan tim-tim selevel atau di bawahnya di arena Asia Tenggara dan sekitarnya.
Jadi Kapten Timnas Wanita Indonesia
Selain ditugaskan di posisi baru, Viny juga memegang ban kapten dalam beberapa pertandingan.
“Lawan Urawa (jadi kapten), sempet lawan tim-tim Jepang. Sama yang pas di belanda lawan Ado Den Haag,” kata Viny.
Pergantian atau rotasi kapten memang bukan hal yang baru di sepak bola. Namun, selama ini ban kapten selalu dipakai oleh Shafira Ika. Meski begitu, Coach Mochi tampaknya ingin memberikan kesempatan ke beberapa pemain untuk mengurangi beban Shafira tersebut.
ADVERTISEMENT
Di laga ADO Den Haag, Viny Silfianus yang menjadi kapten. Sementara di laga vs Timnas Wanita Belanda, bek kanan Agnes Hutapea yang memakai ban kapten di lengannya. Barangkali ada pemain lain yang pernah menjadi kapten di laga-laga latihan tertutup di Jepang.
Viny sendiri merasa terhormat dengan kesempatan ini. Ia bilang, masih banyak hal yang bisa ia pelajari untuk memiliki kualitas seorang kapten yang lebih baik di masa depan.
“Punya tanggung jawab yang besar seneng juga. Juga masih perlu banyak belajar lagi gimana mimpin temen-temen, cara komunikasinya gimana. Tapi seneng karena bisa dipercaya Coach Mochi buat jadi kapten,” tutup pesepak bola kelahiran 3 Juli 2002 itu.