Lucy Bronze Sebut Timnas Wanita Inggris Bisa Teruskan Peran Amerika Serikat

25 September 2023 11:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi pemain Timnas Wanita Inggris usaimencetak gol ke gawang Timnas Wanita Australia pada pertandingan semifinal Piala Dunia Wanita 2023 di Stadion Australia, Sydney, Australia, Rabu (16/8/2023).  Foto: Amanda Perobelli/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain Timnas Wanita Inggris usaimencetak gol ke gawang Timnas Wanita Australia pada pertandingan semifinal Piala Dunia Wanita 2023 di Stadion Australia, Sydney, Australia, Rabu (16/8/2023). Foto: Amanda Perobelli/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah negosiasi panjang yang berlangsung selama berbulan-bulan, Timnas Wanita Inggris akhirnya mencapai kesepakatan dengan federasi mereka, Football Association (FA), terkait bonus gaji yang didapat. Kesepakatan ini terjadi sehari sebelum Lionesses memetik kemenangan atas Skotlandia di UEFA Women’s Nations League 2023, Jumat (22/9).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Timnas Wanita Inggris sempat menunda perbincangan mengenai bonus gaji tersebut sampai Piala Dunia Wanita selesai digelar. Selama itu pula, rasa frustrasi menghantui para pemain Lionesses karena tak kunjung mencapai kesepakatan dengan FA.
Apalagi, beberapa timnas besar lain seperti Australia, Spanyol, hingga Amerika Serikat, telah lebih dahulu menerima bonus setelah gelaran Piala Dunia Wanita 2023. Beruntung, Inggris akhirnya bisa menerima hak yang sama.
Menanggapi hal ini, bek kanan Inggris, Lucy Bronze, mengaku lega bahwa timnya dan FA mencapai kesepakatan ini dengan hasil yang positif. Menurutnya, momentum ini bisa Lionesses manfaatkan untuk terus menjadi pionir dalam memperjuangkan hak pesepak bola wanita—sesuatu yang telah dimulai Timnas Wanita Amerika Serikat (USWNT) sejak lama.
ADVERTISEMENT
“Kami ingin menetapkan standar di dalam dan luar lapangan untuk membantu negara-negara lain agar dapat menetapkan standar tersebut,” ujar Bronze yang dikutip dari Mirror, Senin (25/9).
“Saya pikir ini adalah sesuatu yang dilakukan oleh Amerika Serikat selama bertahun-tahun, dan sekarang Inggris adalah tim yang mampu memimpin juga,” tutupnya.
Beberapa tahun lalu, Timnas Wanita Amerika Serikat berselisih dengan federasi mereka sendiri, U.S. Soccer, sebab menuntut agar gaji mereka disamakan dengan tim pria. Mereka beralasan, gaji dan bonus yang lebih kecil buat USWNT jelas-jelas tidak adil, sebab mereka jauh lebih berprestasi di kancah internasional ketimbang tim pria.
USWNT telah memenangkan Piala Dunia sebanyak empat kali, sementara tim prianya memble. Untungnya, setelah dilakukan negosiasi panjang selama bertahun-tahun, Rapinoe dkk akhirnya berhasil mencapai kesepakatan itu pada 2022.
ADVERTISEMENT