Netizen Komen Timnas Wanita Indonesia Rasa Pulau Jawa, Apa Jawaban PSSI?

27 Desember 2024 17:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sesi foto bersama skuad Timnas Wanita Indonesia sebelum kick-off semifinal ASEAN Women's Cup 2024 di New Laos National Stadium, Laos, Senin (2/12). Foto: Lao Football Federation
zoom-in-whitePerbesar
Sesi foto bersama skuad Timnas Wanita Indonesia sebelum kick-off semifinal ASEAN Women's Cup 2024 di New Laos National Stadium, Laos, Senin (2/12). Foto: Lao Football Federation
ADVERTISEMENT
Timnas Wanita Indonesia menutup 2024 dengan sempurna dengan menjuarai ASEAN Women’s Cup yang digelar di Vientiane, Laos. Di partai final, Indonesia mengalahkan Kamboja 3-1. Ini jadi trofi juara pertama dalam berpuluh-puluh tahun sejarah sepak bola wanita Timnas Wanita Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, bukan berarti Garuda Pertiwi (baca: manajemennya) benar-benar lepas dari kritikan. Salah satunya adalah ketiadaan pemain dari wilayah timur Indonesia, misalnya Nusa Tenggara, Maluku, maupun Papua.
Padahal, daerah-daerah tersebut tak kurang-kurangnya menawarkan talenta dari masa ke masa. Yang kini masih aktif pun banyak, dari Remini Rumbewas, Nastasia Suci, Anita Sroyer, hingga Marsela Awi (yang terakhir memang memilih tak mengikuti TC timnas karena sedang tes CPNS).
Karenanya, terdapat netizen yang berkomentar dengan nada nyinyir, bahwa ini timnas rasa Jawa. Lalu, bagaimana tanggapan PSSI?
Anggota Exco-PSSI Vivin Cahyani Sungkono menjawab pertanyaan Jurnalis kumparan di Kingkong Soccer Arena, Jakarta Timur. Foto: Antika Fahira/kumparan
Vivin Cahyani, exco-PSSI yang membidangi sepak bola wanita Indonesia, mengatakan bahwa seragam Merah Putih terbuka lebar untuk siapa pun, tanpa kenal suku atau kelompok tertentu di Indonesia. Ia bilang, selama ini kompetisi lebih banyak diselenggarakan di Jawa dan itu mempermudah proses scouting pemain tim nasional.
ADVERTISEMENT
“Saya pikir memang selama ini kompetisi yang paling banyak yang diselenggarakan oleh komunitas itu masih di Pulau Jawa. Makanya pemain dari Pulau Jawa yang kelihatan,” ujarnya kepada kumparanBOLANITA, Kamis (19/12) di Lapangan Kingkong, Cijantung, Jakarta Timur.
Ia kemudian berharap, Piala Pertiwi jadi jalur masuk pemain-pemain dari timur untuk lebih terlihat kemampuannya.
“Saya berharap melalui pertandingan ini karena pesertanya lebih masif dan lebih nasional. Dan kita memang turunkan talent scouted dari PSSI untuk langsung memantau. Saya berharap ada nama-nama baru selain nama-nama yang lama,” tambahnya.
“Dan saya yakinkan kita berikan kesempatan yang sama pada setiap pemain untuk bisa mendapatkan kesempatan seleksi dan dinilai langsung oleh Coach Mochi,” tutup Vivin.