Orlando Pride 'Sentil' Federasi Zambia karena Tak Bisa Tangani Cedera Pemainnya

29 Agustus 2024 14:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gelandang Zambia, Grace Chanda, menendang bola selama pertandingan sepak bola putaran pertama grup F Olimpiade Tokyo 2020 antara Brasil dan Zambia di Stadion Saitama di Saitama pada 27 Juli 2021. Foto: Ayaka Naito / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Zambia, Grace Chanda, menendang bola selama pertandingan sepak bola putaran pertama grup F Olimpiade Tokyo 2020 antara Brasil dan Zambia di Stadion Saitama di Saitama pada 27 Juli 2021. Foto: Ayaka Naito / AFP
ADVERTISEMENT
Klub sepak bola wanita Amerika Serikat, Orlando Pride, melayangkan kritik tajam kepada Federasi Sepak Bola Zambia (FAZ) terkait penanganan yang dianggap kurang memadai terhadap salah satu pemain mereka, Grace Chanda. Chanda, yang merupakan penyerang andalan Timnas Wanita Zambia, mengalami cedera serius saat berlaga di Olimpiade Paris 2024.
ADVERTISEMENT
Cedera yang dialami Chanda terjadi ketika ia tampil mewakili Zambia di partai perdana Olimpiade Paris 2024 melawan Amerika Serikat. Dalam pertandingan yang berakhir dengan kekalahan 3-0 buat Copper Queens itu, Chanda hanya mampu bermain selama 34 menit sebelum ia ditarik keluar lapangan karena cedera tendon di paha depan kaki kanannya.
Cedera ini menjadi pukulan telak buat Orlando Pride, mengingat pemain berusia 27 tahun tersebut baru saja bergabung pada akhir Mei 2024 dan dijadwalkan tampil perdana bersama klub setelah Olimpiade. Belum lagi, kontrak Chanda di Orlando hanya satu tahun, yakni hingga 2025 dengan opsi perpanjangan satu tahun.
Karenanya, dua minggu lalu, tepatnya pada 14 Agustus, Orlando terpaksa mengumumkan bahwa Chanda harus menepi dari semua aktivitas sepak bola hingga 2025. Mantan pemain Madrid CFF itu harus menjalani pemulihan sebelum bergabung kembali ke klub.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat kecewa dengan Grace (Chanda) atas cedera ini dan bagaimana hal itu terjadi. Meskipun debutnya dengan seragam ungu (Orlando Pride) akan lebih lambat dari yang direncanakan, sangat penting bagi kami memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraannya melalui kembalinya dia ke lapangan dengan aman dan bertanggung jawab," bunyi pernyataan Orlando Pride, Rabu (14/8).
"Dengan investasi, sumber daya, dan lingkungan performa kami, Grace akan keluar dari situasi ini lebih kuat dan siap memberikan dampak pada 2025," tutup pernyataan tersebut.
Penyerang Zambia, Grace Chanda (kiri), dijaga oleh bek Afrika Selatan, Noko Matlou, selama pertandingan sepak bola semifinal Piala Afrika Wanita 2022 antara Zambia dan Afrika Selatan di Stadion Mohammed V di Casablanca pada 18 Juli 2022. Foto: AFP
Orlando Pride merasa tidak puas dengan cara FAZ menangani cedera pemainnya. Wakil Presiden Operasional Sepak Bola dan Manajer Umum Orlando Pride, Haley Carter, bahkan telah mengajukan keluhan resmi kepada FIFA terhadap federasi tersebut.
Carter menyatakan bahwa FAZ telah gagal menyediakan standar perawatan yang wajar untuk kesehatan dan kesejahteraan pemain. Menurutnya, hal ini menunjukkan kurangnya profesionalisme dalam mengelola kondisi kesehatan para atlet.
ADVERTISEMENT
Keluhan resmi ini juga mendapat perhatian luas di Amerika Serikat. Selama siaran pertandingan Houston Dash pada Sabtu (24/8) kemarin, persoalan ini diangkat ke publik, menyoroti betapa seriusnya isu tersebut bagi Orlando Pride.
Namun, di pihak FAZ tampaknya ada kebingungan. Dalam pernyataannya kepada media Zambia, BolaNews, Senin (26/8), Sekretaris Jenderal FAZ, Reuben Kamanga, mengatakan bahwa mereka belum menerima pemberitahuan resmi terkait pengaduan yang diajukan oleh Orlando Pride.