Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pelatih Zambia Dilarang Berkomunikasi dengan Pemainnya Selama Olimpiade, Kenapa?
21 Juli 2024 15:25 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pelatih Timnas Wanita Zambia, Bruce Mwape, dilarang melakukan interaksi yang bersifat pribadi kepada pemainnya selama Olimpiade Paris 2024. Ini menyusul skandal yang menimpa Mwape saat Piala Dunia Wanita 2023.
ADVERTISEMENT
Melansir The Guardian pada Kamis (18/7), Mwape dilaporkan pernah menggosokkan tangannya di atas dada seorang pemain setelah sesi latihan di Piala Dunia Wanita, Mei tahun lalu. Di turnamen yang sama, ia juga dituduh sengaja menyentuh dada seorang kontraktor FIFA.
Sebelum dua insiden itu terjadi, Mwape pernah diselidiki atas tuduhan pelecehan seksual kepada sejumlah pemain Timnas Wanita Zambia. Oleh karena itu, Federasi Sepak Bola Zambia (FAZ) akhirnya melaporkan kasus ini kepada FIFA.
FIFA pun segera turun tangan setelah mendengar tuduhan ini. Hingga saat ini, mereka dilaporkan masih melakukan penyelidikan terhadap Mwapa.
Meski proses penyelidikan masih berlangsung, Mwape tetap diperbolehkan melatih pemainnya di ajang Olimpiade. Ia bahkan diberikan VISA untuk melakukan penerbangan ke Paris.
ADVERTISEMENT
Awalnya, permohonan Mwape untuk terbang ke tuan rumah Olimpiade itu ditolak berdasarkan hukum Prancis yang ketat. Sebab, negara tersebut memang tidak mengizinkan orang-orang yang melakukan kejahatan seksual untuk memasuki wilayahnya.
Namun, FAZ bersikeras mengatakan bahwa sudah terlambat untuk menggantikan Mwape karena Olimpiade hanya tinggal menghitung hari lagi.
Lalu pada akhirnya, Mwape pun diberikan VISA dan diizinkan untuk bertolak ke Prancis. Komite Olimpiade Internasional (IOC), yang menaungi turnamen Olimpiade, mengatakan lewat juru bicaranya bahwa langkah-langkah yang tepat telah dilakukan oleh federasi internasional terkait dan disetujui oleh NOC (Komite Olimpiade Nasional).
“Kami dapat mengonfirmasi bahwa FIFA telah menerapkan program perlindungan untuk turnamen sepak bola Olimpiade yang dikoordinasikan dengan IOC, yang mencakup titik fokus perlindungan khusus untuk tim peserta serta proses pelaporan yang jelas,” ucap seorang juru bicara itu.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, IOC berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap atlet dapat berlatih dan berkompetisi dalam lingkungan olahraga yang aman, adil, setara, dan bebas dari segala bentuk pelecehan dan kekerasan.
“Di Paris, langkah-langkah dan inisiatif perlindungan dan kesehatan mental telah diterapkan untuk semua peserta. Jika ada masalah yang muncul, langkah-langkah perlindungan tambahan akan diterapkan sesuai praktik standar,” pungkasnya.