Pemain Harap Trofi ASEAN Women's Cup Bikin Liga Putri Cepat Balik Lagi

7 Desember 2024 14:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laita Roati, Coach Satoru Mochizuki, Viny Silfianus, dan Reva Octaviani pamerkan trofi saat Timnas Wanita Indonesia pulang dari ASEAN Women's Cup di Laos. Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Laita Roati, Coach Satoru Mochizuki, Viny Silfianus, dan Reva Octaviani pamerkan trofi saat Timnas Wanita Indonesia pulang dari ASEAN Women's Cup di Laos. Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Keberhasilan Timnas Wanita Indonesia membawa pulang trofi ASEAN Women’s Cup 2024 diharapkan membuat federasi memberi atensi lebih kepada sepak bola wanita. Para penggawa Garuda Pertiwi juga meminta agar PSSI untuk segera menggulirkan Liga Putri yang sudah lama vakum.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan oleh para pemain setibanya di Tanah Air pada Jumat (6/12) petang WIB. Beberapa pemain Timnas Wanita Indonesia menginginkan agar Liga Putri yang rencananya akan diputar pada 2026 mendatang bisa hadir lebih cepat lagi.
Reva Octaviani, Best Player Liga 1 Putri dan Best Player ASEAN Women’s Championship 2024, menilai tantangan rekan-rekannya ke depan akan lebih berat. Di 2025, Indonesia akan mentas di ASEAN Women’s Championship yang berisi tim-tim kuat seperti Thailand, Filipina, dan Vietnam.
Maka, kehadiran liga sangatlah penting bagi pemain profesional agar terus bisa bermain reguler di dalam negeri dan mengasah kemampuannya secara konsisten.
“Ya, kalau saya sih maunya seperti itu ya, lebih dipercepat lebih baik karena persiapan kita juga di depan mungkin banyak event-event yang akan datang. Jadi, ya mudah-mudahan dengan kita membawa pulang juara ini bisa lebih cepat juga liga digulirkan,” tutur Reva kepada awak media di depan VVIP Lounge Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
ADVERTISEMENT
Viny Silfianus pamerkan trofi ASEAN Women's Cup saat Timnas Wanita Indonesia pulang dari Laos. Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
Lebih lanjut, para pemain berkeyakinan bahwa Timnas Wanita Indonesia bisa lebih baik dan berbicara lebih banyak di panggung internasional jika liga domestik bergulir. Viny Silfianus cs berharap pulangnya mereka dengan trofi juara jadi pemantik para pengurus PSSI untuk segera memutar kompetisi.
“Iya betul, jadi momentum dan pemacu. Karena kita salah satu negara yang di event itu tidak ada liganya. Jadi, semoga ke depannya bisa ada liga,” kata Viny Silfianus, kapten Garuda Pertiwi.
“Itu (trofi juara) mungkin bisa menjadi tolok ukur buat para… di PSSI untuk harus segera digulirkan mungkin ya. Mungkin dengan nggak ada liganya pun kita bisa juara, apalagi ada,” imbuh Reva Octaviani yang pada Liga 1 Putri 2019 lalu berhasil membawa Persib Putri juara.
Ketum PSSI, Erick Thohir, dijumpai wartawan usai Timnas Indonesia vs Jepang di Stadion Utama GBK, Jakarta, dalam lanjutan Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia pada Jumat (15/11). Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
PSSI sendiri mewacanakan untuk menggulirkan Liga 1 Putri, paling cepat, pada 2026 mendatang. Banyak alasan yang melatar belakangi keputusan PSSI untuk menunda kompetisi dua tahun lagi. Namun, salah satu alasan yang paling kuat ialah PSSI ingin membangun timnasnya lebih dahulu baru dilanjutkan dengan kompetisi di bawahnya.
ADVERTISEMENT
“Nah ini dulu 2-3 tahun, tim nasional konsisten 2-3 tahun, baru Liga 1 Putri tahun 2026,” ujar Erick pada Mei 2024 saat menghadiri Piala Asia Wanita U-17 di Bali.