Pemerintah Inggris Desak FA Larang Transgender Main di Sepak Bola Wanita

22 Maret 2024 12:59 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sepak bola wanita. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sepak bola wanita. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lucy Frazer, Menteri Kebudayaan, Media, dan Olahraga Inggris mendesak FA untuk melarang pemain transgender berkompetisi di sepak bola wanita. Itu diusulkan oleh Frazer untuk melindungi perempuan dan anak-anak di sepak bola.
ADVERTISEMENT
Ada dua alasan mengapa Frazer mengusulkan pelarangan pemain transgender berlaga di kompetisi wanita. Pertama, ia ingin melindungi iklim sepak bola wanita. Kedua, mencegah keunggulan kompetitif yang tidak adil, dengan asumsi tak adil jika wanita harus bersaing dengan pemain yang lahir sebagai pria yang secara fisik kebanyakan lebih unggul.
Frazer tak hanya mengingatkan hal ini di sepak bola saja, tapi juga beberapa cabang olahraga lainnya seperti renang dan dayung.
"Saya pikir sangat penting bagi perempuan untuk mampu bersaing dengan perempuan. Bahwa jika pemain secara biologis bukan perempuan, itu artinya pemain punya keunggulan kompetitif," ucap Frazer kepada Sky News.
"Dan saya pikir sejumlah cabang olahraga telah mempertimbangkan ini dengan sangat hati-hati dan mengambil keputusan bahwa tidak pantas jika perempuan berkompetisi melawan orang-orang (atlet) yang secara biologis bukan perempuan," imbuhnya kemudian.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, aturan soal pemain transgender masih belum terlalu rinci. FA memperkenankan pemain yang berusia di atas 16 tahun yang dilahirkan sebagai pria untuk berkompetisi di sepak bola wanita. Dengan catatan kadar testosteron darah mereka harus sama dengan kisaran kelahiran perempuan pada umumnya. Pemeriksaan ini harus dilakukan rutin setiap tahun.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara kepada anggota parlemen di Parlemen Inggris - House of Commons melalui virtual, Selasa (8/3/2022). Foto: REUTERS
Desakan soal pelarangan pemain transgender ini sebenarnya tak hanya disuarakan oleh Lucy Frazer. September 2023 kemarin, sejumlah anggota parlemen Inggris juga sempat melontarkan hal yang sama.
Sebanyak 47 anggota DPR-nya Inggris meminta FA untuk menetapkan kebijakan satu jenis gender yang jelas. Menurut beberapa anggota parlemen, aturan FA yang ada saat ini melemahkan keadilan dalam berbagai turnamen sepak bola wanita.

FA Menunggu FIFA & UEFA

FA juga sebenarnya sudah mulai merespons beberapa usulan yang hadir dari parlemen hingga pihak pemerintahan. CEO FA, Mark Bullingham, bilang kalau pihaknya sedang meninjau aturan soal pemain transgender.
ADVERTISEMENT
Tapi, Bullingham menyebut FA tidak bisa langsung mengubah dan membuat aturan baru. Pihaknya saat ini disebut masih menunggu kebijakan dari organisasi induknya, FIFA.
Logo FA (Football Association). Foto: thefa
"Kami sudah punya kebijakan yang sudah ada selama beberapa waktu. Kami juga telah melakukan beberapa perubahan pada terhadap kebijakan tersebut," kata Bullingham dikutip dari Sky News.
"Tapi kami juga menunggu UEFA dan FIFA untuk mengambil sikap tegas sebelum kami melakukan perubahan lainnya," sambungnya.
Sementara itu, dalam laporan Sky News, FIFA mengatakan bahwa mereka sebenarnya telah memiliki badan khusus untuk meninjau masalah ini. Mereka bilang sedang melakukan preview terhadap kebijakan baru.
"Kami ingin lingkungan yang aman dan inklusif. Ini adalah prioritas utama. Tapi, perlu diingat keadaan dari topik khusus ini yang merupakan topik kompleks," tutur Sekjen FIFA ad interim, Mattias Grafstrom.
ADVERTISEMENT