Profil Viny Silfianus: Gelandang Serang Timnas yang Bercita-cita Jadi Wasit

18 September 2023 18:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 25 Oktober 2023 17:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Si Tomboi itu awalnya adalah pecatur. Bidak-bidak lawan tak akan berdaya apabila langkah-langkah maut nan tersembunyi darinya meluncur di papan hitam putih. Viny kecil digdaya di catur Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), tak ada yang mengimbanginya di Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Tapi ketomboiannya itu mengantar Viny Silfianus ke perjalanan lain. Melihat teman-temannya bermain sepak bola, Viny tak mau ketinggalan. Ia masuk ke sekolah sepak bola Bina Remaja Bintaro sampai umur 15.
Pertanyaan-pertanyaan seperti “Ngapain main bola?” “Emang cewek main bola ada masa depannya?” tak cuma sekali dua kali mampir. Tapi Viny kadung suka sepak bola. Pemain terbaik dunia sepanjang masa, Lionel Messi, adalah mercusuar. Posturnya yang pendek tak ideal bermain di Eropa.
“Tapi cara bermainnya istimewa banget. Itu yang jadi motivasi Viny,” ujar Viny kepada kumparanBOLANITA, 10 Juli 2023 di Lapangan Kingkong, Cijantung, Jakarta.
Wawancara khusus Viny Silfianus, gelandang Timnas Wanita Indonesia, di Lapangan Kingkong, Cijantung, Jakarta Selatan, Senin (10/7/2023). Foto: Antika Fahira/kumparan
Karena Lionel pula Viny memilih posisi gelandang serang sebagai area permainannya. Gocekannya berkelas, umpannya matang. Step over-nya mampu mengecoh lawan-lawan (ia peragakan buat kami bagaimana cara melewati lawan dan menembak ke arah gawang).
ADVERTISEMENT
Baginya, posisi gelandang lebih menantang ketimbang posisi lain. “Kita harus bantu menyerang, bantu bertahan, terus juga lebih banyak pegang bola,” ujarnya. Viny telah mengorbankan banyak hal untuk sepak bola, maka lekatlah bola itu di kakinya.
Masa-masa sebelum timnas adalah perjuangan buat Viny. Setiap kali berlatih sepak bola, ia mesti berlama-lama naik kereta, menyambung angkot, berjalan kaki, dan mengulanginya setiap pulang ke rumah.
Kini ia tergabung dalam Pelatda PON DKI Jakarta, satu tim bersama pemain-pemain beken lain seperti Sheva Imut sampai Carla Bio Pattinasarany. Namun ternyata sepak bola bukanlah satu-satunya olahraga yang ia geluti. Perempuan yang kini berkuliah di Universitas Negeri Jakarta jurusan Pendidikan Jasmani itu rupanya sama aktifnya di futsal.
ADVERTISEMENT
“Biasanya sih kalau untuk bagi waktu ya, pinter-pinter kitanya sih. Sekarang kan prioritas aku sepak bola. Jadi kalau misalnya kayak udah terlalu lelah ke sepak bola jadi futsalnya ditunda dulu, cari hari lain atau izin ke pelatih,” kata Viny, yang gocekannya jadi andalan saat ia bermain sebagai flank kala bermain futsal.
Berbeda dengan teman-temannya yang mengincar jalur klise pesepak bola, Viny tak ingin jadi pelatih saat ia berhenti bermain sepak bola nanti. Ia sudah punya tujuan dan tujuannya itu adalah menjadi wasit.
“Kalo wasit tuh lebih tegas gitu loh, ngambil keputusan lebih tegas. Kalo pelatih kan kita harus ngomong ke anak-anak. Kalo wasit kan enggak. Jarang juga pemain jadi wasit,” terang Viny.
ADVERTISEMENT
Tapi itu buat nanti. Kini, Viny cuma ingin bermain sepak bola. Targetnya adalah masuk timnas lagi, dan membawa Indonesia juara AFF. “Baru ke AFC, terus kalau emang rezekinya bisa (masuk) ke Piala Dunia,” ujarnya.
Amin, Viny. Doa dan dukungan kami untuk mimpi-mimpimu.