PSSI: Tak Ada Keluhan Pemain soal Celana Putih di Timnas Wanita Indonesia

16 April 2025 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas Wanita Indonesia saat melawan Belanda, Oktober 2024.  Foto: PSSI
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Wanita Indonesia saat melawan Belanda, Oktober 2024. Foto: PSSI
ADVERTISEMENT
Celana jersi berwarna putih kerap membuat pesepak bola wanita merasa kurang nyaman. Hal tersebut diperkuat riset dari Alex Krumer, profesor di Molde University College, Norwegia, yang menyebut bahwa celana putih bisa memicu kecemasan dan menurunkan rasa percaya diri pemain wanita.
ADVERTISEMENT
Hasil penelitian itu juga menunjukkan bahwa pemain cenderung tampil kurang maksimal saat mengenakan celana jersi putih. Dalam riset Krumer, tim yang memakai celana putih rata-rata hanya meraih 1,27 poin per pertandingan, sementara tim dengan celana warna lain bisa mencatat angka lebih tinggi, yakni 1,57 poin.
Timnas Wanita Indonesia sendiri masih memakai celana putih untuk seragam kandang dan tandang. Salah satu penggawa Garuda Pertiwi, Shalika Aurelia, pernah bercerita kalau ia merasa was-was saat harus mengenakannya, apalagi di momen-momen seperti menstruasi atau ketika lapangan basah karena hujan.
Lalu, bagaimana PSSI melihat isu ini? Apakah pernah ada keluhan dari pemain terkait ketidaknyamanan mereka saat menggunakan celana putih?
Ditemui di Hotel Santika BSD-Serpong, Tangerang, Senin (14/4), Direktur Utama PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI), Marsal Masita, buka suara soal ini. Ia mengatakan bahwa sejauh ini, belum ada laporan dari pemain timnas wanita yang mempermasalahkan penggunaan celana putih.
ADVERTISEMENT
“Kalau yang masuk ke saya sih belum ada. Soalnya, tim kita selalu berkoordinasi dengan kitman yang mempersiapkan semua apparel timnas jauh-jauh hari sebelum kompetisinya dimulai,” kata Marsal kepada kumparanBOLANITA.
Marsal menjelaskan bahwa warna seragam yang dipakai pemain timnas juga bergantung pada lawan yang dihadapi. “Bisa merah-merah, bisa merah-putih. Kadang putih dikombinasikan dengan merah juga. Tergantung lawan dan situasinya.”
Pemain diaspora Indonesia asal Amerika Serikat, Sydney Hopper, sedang dikepung oleh dua pemain Hong Kong dalam uji coba internasional di HKFC Stadium, Minggu (17/4). Foto: Dok. Timnas Indonesia
Terkait kekhawatiran pemain soal celana putih, Marsal bilang pihaknya sudah mengantisipasi itu lewat base layer yang digunakan pemain, baik saat latihan maupun pertandingan.
Base layer ini untuk menjaga, dan hal-hal seperti ini pasti sudah dipikirkan sebelum kompetisi berlangsung,” ujarnya.
Fenomena soal celana putih ini sebenarnya bukan cuma terjadi di Indonesia. Timnas Wanita Denmark, misalnya, telah memutuskan berhenti menggunakan celana putih setelah mendengar keluhan pemain.
ADVERTISEMENT
Kini, mereka lebih sering tampil dengan seragam merah-merah agar para pemain merasa lebih nyaman ketika di lapangan.
Lalu, apakah Indonesia juga akan mengikuti langkah tersebut?
Marsal pun menjawab diplomatis. “Kalau putih dianggap terlalu membahayakan, ya tadi itu, ada base layer di dalam yang kita pastikan dipakai. Sekarang ini, pilihan kita masih merah dan putih.”