Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Tak Ada Liga 1 Putri, Pesepak Bola Wanita Indonesia Gabung Klub Timor Leste
30 November 2023 11:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Ketiadaan kompetisi resmi untuk sepak bola wanita di Indonesia membuat sejumlah pemain harus berkarier di luar negeri. Terbaru, ada dua pesepak bola wanita Indonesia yang bergabung dengan klub negeri kecil tetangga, Timor Leste.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah penggawa Arema FC Women, yakni Anisya Widya dan Regina Tiofanny. Kabar kepindahan kedua pemain tersebut diumumkan melalui akun Instagram Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia @appi.official.
"Harapan dari @anisyawidya__ & @reginatiofanny yang bermain di Liga FEMENINA Timor Leste. Selamat dan sukses ✊," tulis akun @appi.official pada Rabu (29/11) kemarin.
Kepada kumparanBOLANITA, Anisya Widya menyebut dirinya bergabung dengan tim Divisi 1 Liga Wanita Timor Leste, A.D SLB Laulara. Sementara itu, Regina Tiofanny mengatakan ia akan bermain untuk Maranatha FC.
"Satu putaran aja setengah kompetisi di putaran kedua.. mulai (bermain) bulan Desember," tutur Regina saat ditanya perihal kontraknya bersama Maranatha FC di Liga Wanita Timor Leste, Rabu (29/11).
Selain dua pemain tersebut, sebenarnya ada satu pemain lagi yang terpantau bergabung dengan klub Liga Wanita Timor Leste dari kegiatan media sosialnya. Ia adalah penggawa Garuda Pertiwi, Remini Rumbewas.
ADVERTISEMENT
Remini Rumbewas bergabung dengan klub Maudoko FC, klub divisi kedua Liga Timorense de Futebol Feminino. Pemain 23 tahun itu terpantau telah ikut berlatih dengan Maudoko FC sejak 23 November lalu. kumparanBOLANITA telah menghubungi Remini namun belum mendapatkan respons.
Kepindahan pesepak bola wanita Indonesia ke Timor Leste sebenarnya bukan kali pertama. Mengutip laman ASBWI, Arema FC Women bahkan sempat meminjamkan sejumlah pemainnya sebanyak dua kali sejak 2021 lalu.
Pada 2021, Arema FC Women meminjamkan dua pemainnya ke Maudoko FC. Lalu, setahun berselang Singo Edan meminjamkan lima pemainnya untuk berkiprah di Timor Leste, di klub yang sama.
Kepindahan Anisya, Regina, dan Remini ke Timor Leste menambah daftar pemain wanita Indonesia yang harus berkarier ke luar negeri. Sebelumnya, ada beberapa nama seperti Shalika yang bermain di Roma CF, Italia. Lalu Zahra Muzdalifah yang gabung Cerezo Osaka di Jepang dan terbaru Fani Sugiyanto yang hijrah ke Al Hammh di Arab Saudi.
Keputusan para pesepak bola wanita Indonesia untuk bermain di luar negeri jelas-jelas dilandasi oleh satu hal: ketiadaan kompetisi wanita yang resmi di Indonesia. Shalika bahkan dengan tegas mengatakan jika pemain wanita ingin benar-benar berkarier di sepak bola, satu-satunya jalan adalah bermain di luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Awal mula ke Inggris karena yang jelas di sini nggak ada liga (sepak bola wanita)," tutur Shalika kepada kumparanBOLANITA soal keputusannya trial ke London, Inggris, di usia 16 tahun.
Sementara itu, kehadiran Liga 1 Putri yang didamba-dambakan para pemain wanita belum nampak hilalnya sampai saat ini. Sekjen ASBWI, Souraiya Farina, mengungkap jika tahun depan akan ada kompetisi amatir dan profesional bagi pesepak bola wanita Tanah Air. Namun, ia tak menjelaskan lebih lanjut apa kompetisi yang dimaksudnya.
“Saat ini kita memang fokus men-support PSSI untuk yang Piala Dunia. Next year, akan ada kompetisi lagi. Tapi, saya belum bisa spill lebih dalam lagi seperti apa, tapi memang akan ada kompetisi amatir dan profesional,” ujar Farina saat ditemui di Acara Festival U-12, Stadion Trimatra Kodiklat TNI, Serpong, Tangsel, pada Minggu (26/11).
ADVERTISEMENT
Adapun, kali terakhir Indonesia memiliki kompetisi resmi untuk sepak bola wanita adalah pada 2019 silam. Kala itu, Liga 1 Putri diikuti oleh 10 tim, dan Persib Putri menjadi juara edisi tersebut.