Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Tim Wanita Bubar, Persis: Ada Penyesuaian, tapi Hak Pemain Tetap Kami Penuhi
10 Oktober 2023 17:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, Persis Solo secara mengejutkan mengumumkan pembubaran tim wanita mereka, Persis Women. Kabar itu dikonfirmasi Media Officer Persis, Bryan Barcelona, pada Kamis (5/10) lalu.
ADVERTISEMENT
Padahal, Persis Women adalah satu-satunya klub sepak bola wanita senior di Tanah Air. Setidaknya, ada sekitar 11 penggawa Persis Women yang berlabel Timnas Indonesia, seperti Nastasia Suci, Helsya Maeisyaroh, Baiq Amiatun, Fani, dan masih banyak lagi.
Dari pernyataan resmi yang keluar belakangan, Senin (9/10) malam, ketiadaan kompetisi sepak bola wanita yang serius di Indonesia menjadi latar belakang pembubaran ini. Jelas saja, hingga kini, Liga 1 Putri pun terbilang masih abu-abu. Belum ada tanda-tanda kapan akan digelar kembali setelah vakum selama empat tahun.
Persis bahkan menuding PSSI tak serius dalam mengembangkan industri sepak bola wanita Indonesia.
Meski begitu, beberapa hal belum terjawab dalam pernyataan resmi Persis Solo semalam. Apakah alasan bubarnya Persis Women murni karena tak ada kompetisi sepak bola wanita di Tanah Air? Kalau alasannya adalah tidak adanya kompetisi, mengapa Persis Women baru dibubarkan sekarang? Bagaimana dengan nasib para pemain Srikandi Sambernyawa yang sudah tanda tangan kontrak hingga 2024 mendatang?
ADVERTISEMENT
Berikut wawancara kumparanBOLANITA dengan Bryan Barcelona, Selasa (10/10) via WhatsApp.
Di pernyataan resmi klub, Persis dikabarkan ingin melakukan penataan ulang pada model pembinaan Persis Women. Apa sih maksudnya “penataan ulang pada model pembinaan”?
Ya, kita tata kembali model pembinaannya. Karena selama ini kan kontrak pemain jangka panjang untuk di akademi, baik itu di women (wanita) atau youth (usia muda). Kita evaluasi lagi untuk model pembinaan women, karena saat ini tidak ada kejelasan kompetisi.
Kita selalu berusaha untuk memberikan kontribusi, tapi sampai saat ini model kompetisinya saja belum jelas.
Lantas, apakah dengan penataan ulang model pembinaan tim, Persis hanya memiliki akademi wanita saja untuk nantinya? Kalau misal nanti ada turnamen resmi semacam Piala Pertiwi, yang akan diturunkan pemain dari akademi, atau bisa pemain kemarin?
ADVERTISEMENT
Masih kita kaji sembari memantau perkembangan terkini soal kompetisi sepak bola wanita. Yang jelas, pemain Persis Women saat ini kami istirahatkan dahulu.
Kalau ke depannya ada turnamen, tidak menutup kemungkinan akan ada pembentukan tim lagi.
Tapi disesuaikan dengan kebutuhan tim dan model bisnisnya. Makanya saat ini kami masih mengevaluasi untuk kemudian menemukan model penataan ulang yang paling paripurna dengan kebutuhan tim saat ini.
Bagaimana dengan pemain yang masih terikat kontrak hingga 2024 mendatang? Bagaimana status mereka?
Ada penyesuaian, tapi hak-hak mereka kami penuhi semua.
Kalau alasan ketiadaan kompetisi menjadi alasan terkuat di balik bubarnya Persis Women, mengapa baru sekarang diputuskan? Kan sudah lama enggak ada Liga 1 Putri.
Karena kita kan take over tim 2021. Setelah kita promosi, kita persiapkan semua aspek akademi, baik di youth atau women.
ADVERTISEMENT
Women baru terbentuk di 2022, dan sekarang sudah setahun tanpa kompetisi. Tentu kita perlu penataan ulang untuk model pembinaannya.