Tim Wanita Skotlandia Tarik Gugatan Hukum Kepada Federasi Usai Minta Kesetaraan

17 September 2023 17:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi pemain timnas Skotlandia saat pertandingan Kualifikasi Zona Eropa Piala Dunia Wanita 2023 di stadion Hampden Park, di Glasgow, pada 6 Oktober 2022. Foto: Lesley Martin / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain timnas Skotlandia saat pertandingan Kualifikasi Zona Eropa Piala Dunia Wanita 2023 di stadion Hampden Park, di Glasgow, pada 6 Oktober 2022. Foto: Lesley Martin / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Timnas Wanita Skotlandia dikabarkan telah mencabut gugatan hukum yang sebelumnya dilayangkan kepada federasi mereka sendiri, Skotlandia FA (SFA), atas klaim kesetaraan gaji dan perlakuan yang berbeda dari tim pria.
ADVERTISEMENT
Kapten Timnas Skotlandia, Rachel Corsie, dilaporkan telah menjadi penggugat utama dalam kasus yang melibatkan pengadilan ketenagakerjaan tersebut. Ia dan rekan-rekannya menuntut agar federasi segera menetapkan upah dan perlakuan yang sama dengan tim pria, mulai dari fasilitas pelatihan, hotel, perjalanan, perlengkapan, hingga sumber daya medis dan gizi.
Dalam sebuah pernyataan pada Desember 2022, Corsie mengklaim bahwa SFA telah bertahun-tahun melakukan kejahatan terhadap Timnas Wanita Skotlandia.
“Setelah bertahun-tahun mengalami ketidakadilan, rasa tidak hormat dan, dalam beberapa kasus, pelecehan, kita memiliki kesempatan bersejarah untuk memajukan kesetaraan upah dan mempromosikan kesetaraan bagi perempuan dan anak perempuan dalam sepak bola," ujarnya kala itu yang dikutip dari Daily Mail.
Sementara itu, dalam surat pernyataan baru yang dikeluarkan oleh SFA, Corsie mengatakan bahwa ia senang sudah menemukan jalan keluar dari kasus ini. Jadi, ia dan koleganya tak perlu lagi membawa perkara ini ke pengadilan.
ADVERTISEMENT
“Jalur hukum adalah jalur yang tidak ingin ditempuh oleh siapa pun, namun diskusi-diskusi positif telah dilakukan selama periode intervensi dengan saling menghormati, memahami, dan bekerja sama,” kata Rachel Corsie yang dikutip dari Morning Star Online, Minggu (17/9).
“Sebagai kapten, saya yakin kami memiliki tanggung jawab untuk mendorong standar tertinggi di dalam dan luar lapangan. kami bangga memiliki kesetaraan. Tidak hanya untuk generasi saat ini, tetapi lebih penting lagi untuk generasi pemain di masa depan,” lanjutnya.
Kepala Eksekutif SFA, Ian Maxwell, menyambut baik atas perkembangan kasus tersebut. Menurutnya, pertumbuhan sepak bola wanita adalah salah satu prioritas strategis tertinggi FA Skotlandia.
“Kami telah menegaskan kembali komitmen terhadap kesetaraan–khususnya yang berkaitan dengan penampilan komersial, distribusi uang hadiah, dan sumber daya,” ucap Maxwell.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 67 tahun itu juga mengatakan bahwa pihaknya dan Timnas Wanita Skotlandia sedang fokus menatap ke depan untuk kembali menghadapi turnamen besar.
“Bekerja sama untuk membawa kesuksesan di masa depan yang pada gilirannya akan mendorong para penyiar dan pemegang hak siar melakukan lebih banyak hal untuk menjembatani kesenjangan nilai yang masih menjadi hambatan terbesar dalam perjalanan menuju kesetaraan di ranah permainan wanita secara global,” tutup Maxwell.
Sementara itu, Skotlandia akan membuka kampanye mereka di Stadium of Light, Sunderland, Inggris, pada 22 September 2023. Tepat sebelum mereka menjamu Belgia di Hampden empat hari kemudian.