Timo Scheunemann: Jangan Mikir Kalah Menang, yang Penting Perkembangan

15 Juli 2023 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Coach Timo. Foto: Antika Fahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Coach Timo. Foto: Antika Fahira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Myanmar pada laga perebutan tempat ketiga Piala AFF Wanita U-19. Mantan pelatih Timnas Wanita Indonesia, Timo Scheunemann, menanggapi persiapan skuad Garuda Pertiwi Muda pertandingan yang akan berlangsung Sabtu (15/7) sore WIB.
ADVERTISEMENT
Timo mengatakan bahwa kekalahan atau kemenangan yang nantinya akan didapat oleh Timnas Indonesia, tidak boleh menjadi fokus inti mereka. Menurutnya, perkembangan adalah hal yang tak kalah penting dan tak boleh luput dari perhatian para pemain.
“Jadi, buat saya yang penting itu jangan mikir kalah menang. Yang paling penting itu melihat adakah perkembangan,” ujar Timo.
Lolosnya Sheva dkk untuk menjadi semifinalis AFF U-19 adalah suatu kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. Sebab, ini adalah pertama kalinya Sheva dkk bisa melaju ke babak gugur setelah pada AFF U-18 tahun kemarin hanya mentok di laga fase grup saja.
Permainan cantik yang ditunjukkan oleh skuad Garuda Pertiwi Muda sejak awal AFF U-19 kemarin memang menarik banyak perhatian masyarakat Tanah Air, tak terkecuali Timo. Pria yang sudah memulai karier kepelatihannya sejak 1999 itu bahkan menyebut para pemain Timnas Indonesia U-19 sebagai generasi emas.
ADVERTISEMENT
“Dan apakah ada potensi dengan kelompok umur timnas yang ada sekarang. Dan itu kan sudah jelas kelihatan bahwa ini semacam generasi emas ya, karena ada beberapa pemain yang mainnya keren banget, gitu,” tukas Timo.
Di sisi lain, Timo juga turut menyoroti tingkah laku para suporter Timnas Indonesia yang menurutnya kadang berlebihan. Apalagi beberapa netizen mengomentari atau bahkan menghujat beberapa pemain skuad Garuda Pertiwi Muda melalui laman Instagram pribadi mereka.
“Jadi, apakah nanti kalah atau menang lawan Myanmar, yang penting mereka didukung. Bukan hanya oleh suporter di stadion atau orang-orang di rumah, yang kasih komentar juga hati-hati dong kasih komentar, ini anak-anak muda,” tukas Timo.
“Apalagi ini mereka nggak ada kompetisinya, loh. Jadi, suporter di Indonesia kadang-kadang masih belum support, atau kadang berlebihan. Positifnya berlebihan, negatifnya berlebihan, imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pelatih kelahiran 1973 itu juga turut menyinggung PSSI. Menurutnya, dukungan dari mereka sangat dibutuhkan untuk memajukan sepak bola putri di Tanah Air. Khususnya untuk permasalahan liga sepak bola wanita yang masih belum jelas kapan akan digulirkan kembali.
“Tapi yang paling utama, supportnya harus datang dari federasi. Untuk membikinkan mereka kompetisi. Ini waktu yang tepat untuk PSSI untuk bangun, untuk tegas, untuk serius menangani sepak bola wanita,” pungkas Timo.
“Jadi harapannya ya itu. Dari federasi membantu anak-anak ini untuk mendapatkan kompetisi yang cewek tuh. Ini bukan cuma masalah bola loh ini. Ini masalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” lanjutnya.
Kendati tak ada kompetisi atau liga sepak bola putri yang bergulir, namun Timo tetap bangga karena masih ada beberapa pemain potensial yang menunjukkan taringnya di kancah internasional.
ADVERTISEMENT
Terlebih saat semifinal AFF U-19 Wanita kemarin. Meskipun Indonesia dikandaskan oleh Thailand dengan skor telak 7-1, namun Timo mengatakan bahwa jarak kemampuan antara skuad Garuda Pertiwi Muda dengan Thailand tak begitu jauh.
“Tapi yang saya lihat, yang super luar biasa itu ketertinggalan kita dengan Thailand itu udah sudah merapat gitu loh. Sudah betul-betul mendekati,” tukas Timo.
“Tapi kalaupun kita main 11 pemain, kemudian kita kalah kemarin, itu gapnya itu udah menipis. Itu yang paling penting. Walaupun Thailand memang masih di atas kita, tapi gapnya itu udah menipis banget. Dan itu menjadi hal yang sangat luar biasa. Itu yang harus kita maksimalkan ke depan,” tutupnya.