Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Kabar kurang menyenangkan menghampiri para pecinta sepak bola wanita di Jepang. Pasalnya, mereka terancam tak bisa menonton Piala Dunia Wanita 2023 yang berlangsung mulai 20 Juli mendatang di Australia & Selandia Baru.
ADVERTISEMENT
Berdasar laporan The Straits Times, Jepang belum menemui titik terang soal kesepakatan hak siar Piala Dunia Wanita 2023. Hingga saat ini, belum ada broadcaster di Jepang yang dipastikan bakal menayangkan turnamen sepak bola wanita paling prestisius sejagat raya tersebut.
Ketua Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA), Kozo Tashima, mengaku khawatir dengan hal itu. Ia takut para pecinta sepak bola di Jepang tak bisa menyaksikan timnas wanita-nya berlaga melalui "layar kaca".
Tayangan Piala Dunia Wanita sebenarnya dapat dinikmati melalui kanal FIFA Plus secara gratis. Namun, di situs tersebut tak disediakan komentator khusus yang berbahasa Jepang.
"Saya tidak yakin apakah orang yang sebelumnya tidak tertarik akan menontonnya (Piala Dunia Wanita) di FIFA Plus. Sangat penting pertandingan ditampilkan di TV," sambung Tashima.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Jepang bisa dibilang merupakan salah satu negara asal Asia yang paling sukses di turnamen tersebut. Nadeshiko, julukan Timnas Wanita Jepang, berhasil menjadi kampiun pada edisi 2011 usai menumbangkan Amerika Serikat melalui adu penalti.
Lalu, empat tahun setelahnya, tepatnya pada 2015, Jepang juga kembali mampu menembus partai puncak. Sayangnya, Nadeshiko gagal mempertahankan gelar dan harus takluk dari Amerika Serikat dengan skor 2-5.
Hak Siar Jadi Kontroversi
Hak siar Piala Dunia Wanita 2023 memang menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini. Sebelumnya, Mirror mewartakan jika FIFA sempat berada dalam perselisihan atas hak siar TV turnamen tersebut.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, mengaku kecewa dengan respons sejumlah broadcaster yang menawar hak siar pertandingan Piala Dunia Wanita dengan harga murah. Sejumlah negara besar di Eropa seperti Inggris, Prancis, Spanyol, Jerman, dan Italia disebut belum mengajukan penawaran yang lebih tinggi kepada FIFA. Imbasnya, Infantino pun mengancam akan mencabut hak siar kepada sejumlah negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Infantino mengatakan penyiar di sejumlah negara Eropa itu hanya menawarkan antara 1 juta dolar AS hingga 10 juta dolar AS (Rp149 miliar). Menurutnya, itu sangat jauh dengan hak siar Piala Dunia pria yang mencapai angka 100 dolar AS sampai 200 juta dolar AS (Rp2,9 triliun).
"Oleh karena itu, jika tawaran terus tidak adil, kami akan dipaksa untuk tidak menyiarkan Piala Dunia Wanita FIFA ke negara-negara 'lima besar' Eropa," kata Infantino kepada Mirror.
Namun, kabar terbaru, pada pekan ini Straits Times menyebut bahwa FIFA telah mencapai kesepakatan dengan European Broadcasting Union untuk menyiarkan Piala Dunia Wanita di lima negara besar tersebut. Jadi, bisa dipastikan “Lima Negara Besar” seperti Inggris, Prancis, Spanyol, Jerman dan Italia akan mendapat siaran Piala Dunia Wanita 2023 di televisi.
ADVERTISEMENT
Adapun Piala Dunia Wanita 2023 akan dimulai di Taman Eden di Auckland, Selandia Baru. Laga pembuka akan mempertemukan tuan rumah Selandia Baru kontra Norwegia pada 20 Juli mendatang. Di hari yang sama, tuan rumah lainnya, yakni Australia akan berduel dengan Irlandia di Stadium Australia.