Wasit Wanita Jadi RO VAR asal Indonesia Pertama di Kompetisi Internasional

Alenne T. Laloan, wasit perempuan Indonesia. Foto: Dok. Alenne T. Laloan for kumparanBOLANITA

Ada yang menarik di pertandingan final ASEAN Boys U-16 Championship 2024. Wasit wanita asal Indonesia, Alenne Thresia Laloan, ditugaskan sebagai Replay Operator (RO) Video Assistant Referee (VAR).

Untuk pertama kalinya, VAR digunakan di turnamen ASEAN Boys Cup U-16 Championship. Untuk tahun ini, teknologi tersebut digunakan di empat pertandingan: dua laga semifinal, perebutan juara ketiga, dan partai final.

Alenne ditugaskan sebagai RO di pertandingan final antara Thailand vs Australia yang digelar di Stadion Manahan, Surakarta, pada Rabu (3/7). Ia ditugaskan bersama Kim Beang Il asal Korea Selatan dan Xu Tuo asal China.

Di laga pemungkas turnamen antarnegara Asia Tenggara itu, Alenne bertugas bersama Hiroyuki Kimura (Jepang) sebagai wasit dan Iida Jumpei (Jepang) sebagai AVAR.

Alenne Laloan jadi Relay Operator (RO) Video Assistant Referee (VAR) di final ASEAN Boys U-16 Championship 2024, Rabu (3/7). Foto: Dok. LIB

Ditunjuknya Alenne menjadi RO menjadi sebuah catatan yang positif dalam riwayat kariernya. Dikutip dari laman Liga Indonesia Baru (LIB), Alenne tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang bertugas sebagai RO di turnamen internasional.

“Saya sangat bersyukur dengan pengalaman menjadi RO di ASEAN Boys U-16 Championship 2024. Saya bisa berdiskusi dan belajar banyak hal, mulai dari manajemen waktu, diskusi soal penerapan VAR di negara-negara lain, dan tentu saja perkembangan teknologi VAR,” kata Alenne dikutip dari laman Liga Indonesia Baru (LIB), Kamis (4/7).

Sudah lama Alenne menggeluti dunia sepak bola. Sebelum dipercaya menjadi RO, perempuan berusia 25 tahun itu pernah menjadi bagian dari tim Pra PON DKI. 2016 lalu, ia juga pernah ditugaskan sebagai pengadil lapangan di Liga 3 DKI.

Penggunaan VAR di ASEAN Boys Cup U-16 Championship 2024 ini juga memunculkan catatan apik lainnya. Selama penerapan VAR di turnamen tersebut, seluruh teknisi yang bertugas adalah orang Indonesia; Dwi Jaya Saputra (Malang) dan Ida Bagus Yoni Diatmika Sutha (Bali) dipercayai untuk technical ground (TC).