Women in Football Serukan 30 Persen Keterwakilan Perempuan di FIFA

13 September 2023 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gianni Infantino & Fatma Samoura Foto: Reuters/Hamad I Mohammad
zoom-in-whitePerbesar
Gianni Infantino & Fatma Samoura Foto: Reuters/Hamad I Mohammad
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah jaringan profesional industri sepak bola yang berbasis di Inggris, Women in Football (WiF), mendesak FIFA agar bisa meningkatkan keterwakilan perempuan dalam badan pengurusannya.
ADVERTISEMENT
WiF menyebut perempuan harus ada setidaknya 30 persen di level tertinggi kepengurusan sepak bola. Target tersebut diusung oleh WiF guna mencapai kesetaraan gender di dunia Si Kulit Bundar.
"Kami menyambut kemajuan yang dicapai menuju kesetaraan gender oleh banyak asosiasi sepak bola, namun secara keseluruhan itu tidak cukup dan terlalu lamban," kata CEO WiF, Yvonne Harrison dalam sebuah pernyataan dikutip dari laman resmi WiF.
"Jika sepak bola ingin mengakhiri siklus ketidaksetaraan yang mengakibatkan pelecehan dan seksisme, dan jika pintunya benar-benar terbuka, maka tidak mengambil tindakan bukanlah suatu pilihan. Sepak bola harus berubah, dimulai dari atas, dan dimulai saat ini," sambungnya.
Sekjen FIFA, Fatma Samoura. Foto: GREG BAKER / AFP
Mengutip The Hindu Sportstar, Dewan FIFA saat ini hanya memiliki delapan perempuan dari total 37 anggota termasuk sang presiden Gianni Infantino. Ini artinya, badan yang menaungi sepak bola seluruh dunia itu hanya memiliki 22 persen anggota wanita saja.
ADVERTISEMENT
Minimnya partisipasi wanita sempat dikritik berbagai pihak. Namun, kini FIFA menyebut pihaknya akan meningkatkan keterwakilan perempuan di semua level sepak bola, dan hal tersebut menjadi prioritas utama.
"Pada tahun 2016, setelah reformasi FIFA, organisasi tersebut menunjuk Sekretaris Jenderal perempuan pertama, Fatma Samoura, orang Muslim non-Eropa pertama yang pernah memegang jabatan ini," ucap juru bicara FIFA kepada Reuters.
"FIFA juga membentuk Divisi Sepak Bola Wanita dan mewajibkan semua konfederasi untuk menunjuk setidaknya satu anggota perempuan di Dewan FIFA. Menurut laporan tahunan 2022 baru-baru ini, 40% karyawan tetap di FIFA adalah perempuan," sambungnya.
Robert Moreno (kiri) bersama Luis Rubiales (tengah) dan Jose Francisco Molina. Foto: AFP/Oscar Del Pozo
Sementara itu, WiF baru saja menyoroti begitu minimnya pengurus wanita di Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF). Saat ini hanya terdapat enam perempuan saja dari 140 anggota dan delegasi RFEF.
ADVERTISEMENT
Menurut WiF, minimnya partisipasi perempuan dalam sebuah asosiasi bisa meningkatkan risiko diskriminasi di tempat kerja. Dalam laporan yang dirilis pada Juli lalu, WiF mengungkap bahwa 82 persen perempuan yang bekerja di lingkup sepak bola pernah mengalami diskriminasi.
Oleh karena itu, WiF mendesak badan-badan pemerintahan untuk menetapkan kebijakan yang jelas terhadap diskriminasi, pelecehan, dan kontak fisik yang tidak pantas. Selain itu, badan pemerintahan juga harus membuat layanan pelaporan yang jelas guna menangani pelanggaran yang ada.