10 Jenis Diet yang Paling Banyak Dicari di Google Sepanjang 2019

19 Desember 2019 9:40 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Metode intermittent fasting 5:2. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Metode intermittent fasting 5:2. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tiap tahunnya, mesin pencarian Google mengeluarkan Year in Search Report berisi segala sesuatu yang dicari orang-orang sepanjang tahun 2019, tak terkecuali; diet. Dalam laporan tahunan tersebut, kita bisa melihat tren diet seperti apa yang digandrungi selama satu tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Mulai dari diet Keto yang telah beberapa kali bertengger dalam pencarian populer, sampai jenis diet yang hanya fokus pada konsumsi makanan berbasis tumbuhan. Mungkin, beberapa di antaranya sudah pernah kamu coba, atau malah tertarik untuk menerapkannya sebagai resolusi tahun 2020?
Berikut telah kumparan rangkum 10 jenis diet terpopuler di tahun 2019 versi Google, di antaranya:
1. Intermittent diet
Diet intermittent fasting untuk mengatur pola makan. Foto: Shutterstock
Mulai populer setelah aktris Jennifer Aniston mengungkapkan bahwa ia menerapkan pola diet ini, intermittent diet mengandalkan 'puasa' sebagai cara untuk menurunkan berat badan. Untuk menerapkan pola diet tersebut, kita hanya diperbolehkan makan selama delapan jam, lalu berpuasa dalam waktu 16 jam lamanya. Meski terbilang cukup efektif, namun metode diet ini tak disarankan untuk anak-anak, ibu hamil, serta lansia.
ADVERTISEMENT
2. Dr Sebi diet
Ilustrasi mengonsumsi makanan vegetaraian dan vegan Foto: Shutterstock
Diperkenalkan oleh ahli tanaman herbal, Alfredo Darrington Bowman atau dikenal sebagai Dr. Sebi, pola diet ini paling menuai kontroversi. Pasalnya, sang pencetus diet tak memiliki latar belakang pendidikan medis, dan mengklaim bahwa pola diet ciptaannya dapat mengobati AIDS, anemia, lupus, dan leukimia.
Dr. Sebi menyarankan untuk mengonsumsi makanan berbasis tumbuhan dan suplemen, yang diklaim dapat mengurangi lendir penyebab penyakit. Alasannya, konsumsi jenis makanan tersebut dipercaya dapat menyeimbangkan kondisi tubuh secara keseluruhan.
3. Diet Noom
Ilustrasi Fisik di Gym. Foto: Shutter Stock/kumparan
Di tahun 2018 lalu, diet Noom menempati deretan teratas sebagai pola diet yang paling banyak dicari. Dan, di tahun 2019 ini, nama diet Noom kembali muncul. Noom adalah sebuah aplikasi yang membantu penggunanya untuk diet; dengan cara mencatat asupan makanan, mengakses rencana olahraga, progress olahraga, menentukan target, dan terhubung dengan orang-orang yang sedang diet juga.
ADVERTISEMENT
Selain itu, aplikasi tersebut juga bisa membantu emotional eating, serta mempelajari bagaimana stres dan rasa bosan bisa memengaruhi keputusan makan.
4. Diet 1200 kalori
Hummus dan sayuran Foto: Shutterstock
Seperti namanya, diet ini dilakukan dengan cara membatasi asupan kalori yang kita santap per hari, hanya sebesar 1200 kalori saja. Meski tak ada jenis makanan yang dilarang, namun memperketat asupan kalori sebesar 1200 bisa menjadi tantangan tersendiri. Mengingat, rata-rata kalori yang dibutuhkan oleh orang dewasa tiap harinya adalah sebesar 1800-2000.
5. Diet ultra keto
Ilustrasi sumber protein Foto: Shutterstock
Lagi-lagi, diet keto masuk ke dalam daftar diet yang paling dicari di Google sepanjang tahun. Diet keto memotong asupan karbohidrat, dan menggantinya dengan protein tanpa lemak serta lemak sehat.
Kepopulerannya dalam beberapa tahun belakangan membuat para produsen suplemen menciptakan diet ultra keto. Gabungan diet keto dan konsumsi suplemen tersebut diklaim dapat menciptakan proses ketosis --kondisi tubuh yang mengkombinasikan pembakaran lemak serta pembentukan otot.
ADVERTISEMENT
6. Diet GOLO
Ilustrasi suplemen Foto: Pixabay
Dilansir Health, metode diet ini menekankan pada ketidakseimbangan hormon yang bisa menimbulkan tekanan dan rasa cemas, sehingga mendorong kita jadi cepat lapar. Saat menjalankan diet GOLO, kita disarankan untuk mengatur pola makan dan berolahraga. Selain itu, diwajibkan pula untuk mengonsumsi sejenis suplemen yang bisa menunjang gaya hidup sehat, dan membantu menurunkan berat badan.
7. Diet Dubrow
Ilustrasi oatmeal Foto: dok.shutterstock
Diciptakan oleh pasangan selebriti Terry dan Heather Dubrow, diet ini bertujuan membantu orang-orang yang menjalankannya dapat mencapai bentuk badan ideal selayaknya bintang film. Pola makannya, adalah mengkombinasikan diet intermittent dan diet rendah karbohidrat.
Diet Dubrow juga menganjurkan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan kaya serat yang membuat lebih cepat kenyang, serta menghindari konsumsi karbohidrat sederhana.
ADVERTISEMENT
8. Sirtfood diet
Ilustrasi makan cokelat Foto: Shutter Stock
Sirtfood diet dikembangkan oleh tim nutrisionis asal Inggris, dan langsung populer di antara selebriti Eropa. Pasalnya, diet ini tak hanya memperbolehkan, malah menganjurkan untuk mengonsumsi dark chocolate dan wine merah.
Diet tersebut mengacu pada penelitian yang mengklaim bahwa beberapa makanan --termasuk dark chocolate dan wine-- bisa meningkatkan kadar protein sirtuin. Jenis protein tersebut dipercaya dapat mengatur metabolisme tubuh dan bisa menurunkan berat badan.
9. No carb no sugar diet
Mengupas telur Foto: Shutterstock
Sesuai namanya, metode diet yang satu ini memangkas semua asupan karbohidrat dan gula. Mereka yang menjalani diet tersebut hanya mengonsumsi protein dan lemak, jenis nutrisi yang membuat cepat kenyang. Dengan begitu, asupan kalori pun berkurang, dan berat badan bisa menurun.
ADVERTISEMENT
10. Endomorph diet
Ikan Salmon Foto: Shutterstock
Terinspirasi dari sebuah studi di tahun 1940, Endomorph diet memiliki acuan bahwa tiap orang punya tubuh yang berbeda, dengan kebutuhan yang berbeda pula. Untuk itu, perencanaan untuk menurunkan berat badan, dan mengatur pola makan harus disesuaikan dengan perbedaan tersebut.
Secara spesifik, Endomorph diet menyarankan bahwa endomorphs --tipe tubuh yang punya tingkat metabolisme lebih rendah-- mencoba mengatur pola makannya seperti diet Paleo. Selain itu, Endomorph diet juga merekomendasikan untuk olahraga secara rutin, supaya berat badan ideal bisa lebih mudah tercapai.