5 Bahaya Kelebihan Protein pada Tubuh

25 Mei 2018 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Telur (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Telur (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Protein merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas tubuh. Banyak ditemukan di berbagai bahan makanan seperti telur, daging, susu, dan kacang-kacangan, protein berfungsi untuk membentuk energi, mempercepat pertumbuhan sel-sel otot yang rusak, mengontrol tekanan darah, hingga meningkatkan kesehatan rambut dan kulit.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik melimpahnya manfaat protein untuk tubuh, ternyata asupan protein yang berlebih dapat berdampak buruk bagi tubuh. Dilansir Reader's Digest, tubuh memerlukan asupan protein sekitar 50-62 gram per harinya. Jika lebih dari batas asupan yang disarankan, maka akan muncul beberapa dampak negatif yang dapat merugikan kesehatan.
Apa saja? Ini dia lima gejala yang muncul bila tubuh kelebihan asupan protein:
1. Suasana hati memburuk
Ilustrasi mood berantakan. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mood berantakan. (Foto: Pixabay)
Orang yang melakukan diet tinggi protein akan mengurangi asupan karbohidrat di dalam tubuh. Kekurangan karbohidrat yang mengandung glukosa akan membuat otak kekurangan asupan gula yang berdampak pada menurunnya hormon serotonin atau hormon bahagia di otak.
Hal itulah yang menyebabkan suasana hati memburuk, bahkan dapat berujung pada stres. Untuk itu, sebaiknya imbangi asupan protein dengan konsumsi makanan karbohidrat kompleks seperti buah-buahan, yoghurt, nasi merah, dan oatmeal.
ADVERTISEMENT
2. Mengalami kenaikan berat badan
Jangan terobsesi dengan berat badan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Jangan terobsesi dengan berat badan. (Foto: Thinkstock)
Meski dapat meningkatkan metabolisme tubuh, mengkonsumsi terlalu banyak protein ternyata juga dapat berdampak pada meningkatnya bobot tubuh. Saat masuk ke dalam tubuh, protein akan diubah menjadi kalori yang berfungsi sebagai energi.
Namun, saat asupan protein terlalu banyak masuk ke dalam tubuh, sisa protein akan diubah menjadi lemak sebagai cadangan energi. Lemak menumpuk inilah yang akan membuat bobot tubuh meningkat secara signifikan.
3. Buang air besar tidak lancar
Ilustrasi sembelit (Foto: Muhammad Faisal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sembelit (Foto: Muhammad Faisal/kumparan)
Selain mengurangi asupan karbohidrat, terlalu banyak protein juga akan menekan asupan serat pangan. Padahal, serat sangat dibutuhkan tubuh untuk melancarkan sistem pencernaan, membersihkan usus, serta mengurangi risiko terkena sembelit. Agar pencernaan tetap lancar, imbangi asupan protein dengan makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayur, dan biji-bijian.
ADVERTISEMENT
4. Rasa haus berlebihan
Ilustrasi perempuan minum air putih  (Foto:  thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan minum air putih (Foto: thinkstock)
Salah satu indikasi terlalu banyak asupan protein adalah rasa haus yang tak tak henti meski telah meminum air dalam jumlah banyak. Saat tubuh kelebihan protein, ginjal akan bekerja ekstra untuk membuang kelebihan protein serta limbah nitrogen dari metabolisme protein.
Hal itu akan meningkatkan kadar urin yang berujung pada keinginan buang air kecil yang tak henti. Hasrat buang air kecil berlebihan inilah yang akan membuat tubuh kekurangan cairan, bahkan dapat mengalami dehidrasi ringan.
5. Bau mulut
Ilustrasi bau mulut (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bau mulut (Foto: Thinkstock)
Tak hanya dipengaruhi oleh makanan yang berbau menyengat, bau mulut tak sedap juga dapat terjadi karena adanya kelebihan protein di dalam tubuh. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, saat masuk ke dalam tubuh, protein akan diubah menjadi kalori yang berguna sebagai cadangan energi.
ADVERTISEMENT
Dan saat proses pembentukan protein menjadi kalori, tubuh akan menghasilkan keton yang memiliki bau tak sedap. Semakin banyak protein yang diubah menjadi energi, semakin banyak pula keton yang akan dihasilkan.