Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
5 Wedang Tradisional untuk Teman Kerja Saat Hujan
29 November 2018 13:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Cuaca mendung disertai suara kecil rintik hujan di siang hari seringkali membuat kita ingin bermalas-malasan saja. Padahal tugas dan pekerjaan yang menumpuk tentu tak bisa ditinggalkan begitu saja, bukan?
ADVERTISEMENT
Untuk itu, rasanya segelas minuman hangat tradisional atau dikenal dengan sebutan wedang sering dipilih untuk menghalau rasa malas saat cuaca mendung dan dingin. Selain ampuh, menghangatkan badan, campuran rempah seperti kayu manis, jahe, hingga cengkih dipercaya dapat membuat badan lebih segar.
Tak ada ada salahnya menyajikan segelas wedang tradisional di meja kerja saat hujan mulai turun. Dijamin, aroma dan sensasi hangat aneka wedang tradisional ini bisa membuat badan tetap bugar dan tidak mudah lemas.
Berikut ini adalah beberapa jenis wedang tradisional yang bisa kamu siapkan untuk menemani bekerja di saat hujan:
1. Wedang jahe
Wedang jahe bisa dibilang sebagai salah satu minuman tradisional yang paling populer di Indonesia. Sesuai namanya, minuman yang banyak dijumpai di Jawa Tengah dan Jawa Timur ini memang terbuat dari potongan jahe yang direbus bersama air dan gula merah hingga mendidih.
ADVERTISEMENT
Selain itu, wedang jahe juga sering diolah dengan rempah lain seperti serai, kayu manis, dan daun pandan. Sensasi hangat yang dihasilkan jahe tak hanya dapat mengusir dingin, namun bisa meningkatkan kekebalan tubuh serta meringankan flu.
2. Wedang ronde
Wedang ronde sering dipilih sebagai camilan pengganjal lapar saat cuaca dingin karena porsinya yang cukup mengenyangkan. Dalam seporsi wedang hangat ini, biasanya terdapat ronde kenyal warna-warni berisi kacang dan kacang tanah sangrai yang disiram kuah jahe.
Kuah dari jahe dan gula pasir inilah yang membuat wedang ronde cocok disajikan di tengah musim hujan. Untuk menarik pelanggan, kini wedang ronde juga sering dikombinasikan dengan bahan lain seperti kolang-kaling, roti tawar, bubur mutiara, dan susu kental manis.
ADVERTISEMENT
3. Wedang uwuh
Dalam bahasa Jawa, wedang uwuh berarti minuman yang terbuat dari sampah. Namun tak perlu khawatir, 'sampah' yang dimaksud sebenarnya adalah macam-macame rempah yang direbus tanpa dipotong sehingga terlihat berantakan seperti sampah.
Wedang uwuh biasanya terbuat dari jahe, serai, daun pala, kayu manis, kapulaga, cengkih, dan serutan kayu secang. Nah, perpaduan inilah yang menghasilkan sensasi hangat dan aroma harum khas yang berkhasiat untuk menyegarkan badan.
4. Wedang angsle
Wedang angsle merupakan minuman hangat yang banyak dijumpai di Malang, Jawa Timur. Terbuat dari ketan, roti tawar, bubur mutiara, dan kacang hijau yang disiram kuah santan jahe, sekilas sajian ini terlihat mirip hidangan kolak.
Perpaduan isian melimpah dan kuah yang hangat dan gurih bisa menjadi pilihan tepat pengganjal perut di sore hari. Selain disajikan dalam keadaan hangat, kini banyak juga penjual yang menambahkan es batu ke dalam wedang angsle sehingga cocok disantap di tengah cuaca terik.
ADVERTISEMENT
5. Bandrek
Terlihat menyerupai susu, bandrek merupakan wedang hangat yang sangat populer di Jawa Barat. Minuman ini terbuat dari campuran santan dan jahe yang direbus lalu ditambah dengan gula merah.
Rasanya yang gurih berpadu manisnya gula merah membuat minuman ini mudah dijumpai di daerah dingin seperti Bandung dan Lembang. Bandrek sangat cocok disajikan bersama aneka gorengan dan camilan rebus dari ubi, singkong, atau kacang.
Bagaimana, menarik bukan? Segera siapkan wedang tradisional tersebut untuk bantu kamu lebih produktif saat bekerja.