Ada Sejarah dalam Setangkup Banh Mi, Sandwich Khas Vietnam

31 Oktober 2019 7:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi baguette untuk banh mi Foto: dok.unsplash/kadir celep
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi baguette untuk banh mi Foto: dok.unsplash/kadir celep
ADVERTISEMENT
Roti baguette dipotong jadi dua, lalu diisi dengan beberapa lembar daging asap, sayuran, serta sedikit mayones. Tak lupa, ditambahkan pula irisan cabai merah, daun ketumbar, acar mentimun, dan daun bawang. Tada! Jadilah setangkup banh mi, sajian sandwich khas Vietnam. Kamu pernah coba?
ADVERTISEMENT
Memang sekilas makanan ini tampak seperti sandwich pada umumnya. Namun, banh mi bukan sandwich. Ya, bisa dibilang ini sandwich khas Vietnam yang khas dengan limpahan sayuran segar, daging, serta daun ketumbar. Rasanya empuk, gurih, dan segar.
Melansir Asia One, banh mi berasal dari makanan kaki lima di jalan-jalan Saigon. Makanan khas ini mencerminkan sejarah kuliner negara bekas jajahan Prancis itu. Sekitar tahun 1800-an sampai 1954, ketika Prancis menjajah Vietnam, tertular pula budaya kuliner ala negara yang ikonik dengan menara Eiffel itu.
Maka tak heran, jika roti yang digunakan merupakan baguette khas Prancis. Salah seorang juru masak keturunan Vietnam pun telah meneliti pengaruh masakan Prancis dalam hidangan negara kelahirannya itu.
Ilustrasi baguette untuk banh mi Foto: dok.unsplash/ola mishchenko
Bernama Peter Coung Franklin, ia lahir di Da Lat, Vietnam Selatan, dan selama kerusuhan perang Vietnam (1955-1975), ia dipisahkan dari keluarganya yang kemudian diadopsi oleh keluarga di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Chef lulusan Le Cordon Bleu Dusit Culinary School, Thailand itu kemudian belajar hingga bisa membuka restoran sendiri. Salah satunya, Anan Saigon di kota Ho Chi Minh (yang dahulu dikenal dengan Saigon).
"Ketika Perancis menjajah Vietnam, mereka perlu makan makanan mereka sendiri. Jadi, mereka membawa bahan-bahan seperti gandum untuk membuat roti, keju, kopi, dan produk lain yang akan mereka konsumsi setiap hari," kata Franklin.
Secara bertahap kemudian makanan khas Prancis merasuki budaya kuliner Vietnam. Termasuk, masyarakat Vietnam jadi belajar membuat rotinya sendiri. Karena memang saat itu, bahan untuk membuat baguette juga mahal dan harus diimpor.
"Mereka (orang China) dipekerjakan sebagai koki dan memasak untuk orang Prancis," jelas Franklin.
ADVERTISEMENT
"Mereka memodifikasi roti dengan lebih banyak ragi, dan air untuk membuatnya lebih ringan, untuk selera Vietnam," tambahnya.
Roti baguette ala Prancis disajikan dengan hati angsa atau ayam yang buat orang Vietnam itu mahal. Maka mereka menggantinya dengan hati babi.
Namun seiring waktu, isian banh mi dibuat lebih sederhana sehingga semua orang bisa melahapnya sesuai selera. Ada yang pakai sayuran saja, daging ayam, sapi, dan lain-lain.
Hingga kini banh mi terus berkembang, dan bisa dimakan bukan hanya di tempat asalnya, bahkan di negara seperti Australia dan Amerika lokasi di mana banyak imigran Vietnam tinggal, makanan ini juga cukup populer.
Termasuk di Tanah Air, banh mi dapat kita temukan di restoran khas Vietnam. Rasanya yang mirip sandwich pada umumnya juga mudah diterima lidah masyarakat Tanah Air. Bahkan banh mi bisa menjadi pilihan makanan berat lain yang menyehatkan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan kamu, adakah banh mi favoritmu? Yuk, share rekomendasi banh mi favoritmu di kolom komentar!