Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Mi kuning tebal dengan potongan daging dan udang, bermandikan kuah merah merona nan harum rempah tersaji di atas meja. Masih tampak kepulan asapnya yang menandakan mi ini baru saja matang. Tak sabar rasanya ingin makan enak semangkuk mi tumis spesial itu.
ADVERTISEMENT
Pada suapan pertama, rasa kuah kental yang gurih, pedas dan kuat rempah langsung mendominasi lidah. Disusul kenyalnya mi kuning yang tebal serta renyahnya taoge dan daun bawang. Diakhir, tergigit pula sepotong daging sapi dan udang empuk yang menambah tekstur di mulut. Sedap!
Begitulah cita rasa mi aceh spesial ala Pondok Bangladesh di Pasar Minggu. Meski memakai nama dari salah satu negara di Asia Selatan, bukan berarti tempat makan ini menyajikan masakan khas Bangladesh. Justru, tempat makan yang buka sejak 1983 ini menghidangkan kuliner khas Aceh sebagai menu utamanya.
'Rajanya Mie Aceh' begitu restoran ini mengklaim dirinya. Enggak heran kalau menu yang dihadirkan autentik. Selain mi aceh, adapula makanan khas lain; seperti nasi goreng aceh, martabak aceh, roti cane, timphan, karah, es timun serut, teh tarik, hingga kopi sanger. Harga menunya termasuk ramah di kantong, berkisar Rp 10 - 35 ribu.
Tak hanya mencicipi mi acehnya, kumparan juga mencoba nasi goreng daging yang dimasak tak terlalu pedas, tak seperti mi acehnya. Nasinya pulen, rasanya gurih, kuat juga rempahnya, serta di akhir baru terasa sedikit pedas.
ADVERTISEMENT
Dihidangkannya nasi goreng ini bersama sebuah telur ceplok. Serta tak lupa acar bawang merah segar dan beberapa irisan mentimun. Untuk menambah tekstur kriuk, ada emping goreng yang diberikan cuma-cuma. Sedap juga.
Sebagai penutup kami menyantap roti cane susu. Rotinya sudah disuwir-suwir dan berlumurkan kental manis. Renyah di luar dan empuk di dalam, begitu tekstur yang dirasa ketika menyuap roti cane ini. Tercecap pula gurih mentega yang berpadu pas dengan kental manisnya.
Untuk menyeka rasa pedas dari makanannya, kami menikmati segelas es teh tarik. Harum tehnya begitu terasa di mulut, disusul creamy-nya susu dengan manis tak berlebihan. Namun sayangnya airnya terlalu banyak, sehingga teh tariknya cair. Tapi tak apa, masih segar di tenggorokan.
ADVERTISEMENT
Tak terasa perut begah karena penuh diisi makanan khas Aceh di Pondok Bangladesh ini. Rupanya, cabang dari rumah makan ini juga banyak. Menurut salah satu pelayannya, Basri, Pondok Bangladesh juga bisa ditemukan di kawasan Bogor, Cibubur, Cileungsi, dan Cinere.
Pondok Mie Aceh Bangladesh
Alamat: Jl. Raya Rw. Bambu No.8, RT.13/RW.5, Ps. Minggu, Kec. Ps. Minggu, DKI Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510.
Jam buka: 10.00 - 23.00 WIB.