Sedap dan Bikin Kangen, Pecak Legenda Khas Warung Betawi Haji Muhayar

22 Oktober 2019 15:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pecak ikan mas di Warung Betawi Haji Muhayar Foto: Azalia Amadea/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pecak ikan mas di Warung Betawi Haji Muhayar Foto: Azalia Amadea/Kumparan
ADVERTISEMENT
Deretan mobil terparkir di depan sebuah warung makan hijau yang berada di Jalan Taman Margasatwa Raya itu. Rupanya, panasnya cuaca siang itu tak menghalangi niat mereka, untuk makan enak dengan menu khas Betawi yang jadi andalan di tempat tersebut. Malah membuat hasrat lapar semakin membara.
ADVERTISEMENT
Tempat itu bernama Warung Betawi Haji Muhayar. Warungnya sederhana seperti tempat makan tradisional pada umumnya. Tak ber-AC, hanya pakai kipas angin.
Berjajar juga meja kayu dan bangku plastik yang memenuhi ruangannya. Meski sederhana, warung makan ini penuh sesak dengan tamu langganannya --termasuk saya yang sudah sejak kecil mengidolakan rumah makan satu ini.
Apalagi, sajian pecak ikan masnya yang gurih, renyah, pedas, sedikit asam, terasa kuat jahe, dan bawangnya, maknyus! Seporsi pecak ikan mas goreng ini dihargai Rp 35 ribu. Terdiri dari seekor ikan mas dengan berat kurang lebih 4 ons.
Ikannya digoreng garing, sampai-sampai durinya bisa dimakan. Dagingnya juga gurih, karena memang Mumun, anak kelima Haji Muhayar yang meneruskan usaha ini mengungkap bahwa ikannya dibumbui dahulu sebelum digoreng. Rasanya asin, gurih, renyah di luar, dan lembut di dalam.
Warung Betawi Haji Muhayar Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Kemudian, kuah pecaknya baru disiram ke atas ikan yang baru digoreng tadi. Kuahnya terbuat dari campuran bawang merah, putih, cabai merah, dan jahe.
ADVERTISEMENT
Perpaduan bumbunya tak main-main, kuat, apalagi rasa bawang dan jahenya. Disusul pedas dan asam yang baru terasa setelah beberapa kali suapan, menambah selera makan.
Untuk pecak ikan mas goreng ini porsinya cukup untuk per orangan. Dimakannya bisa bersama nasi putih hangat, lalapan, dan sambal terasi khas Betawi.
"Sambal terasi orang Betawi itu khasnya diulek kasar. Cabainya masih besar-besar, nguleknya juga manual. Campurannya cuma cabai merah, terasi, dan tomat," ujar perempuan berusia 54 tahun itu kepada kumparan, Minggu (20/10).
Pecak ikan mas di Warung Betawi Haji Muhayar Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Namun sambalnya tak terlalu pedas, hanya saja terasinya kuat. Dicocol bersama lalapan segar maka semakin sedap. Lalapan di Warung Betawi Haji Muhayar ini juga lengkap; ada selada, poh-pohan, kemangi, kacang panjang, dan rebusan campuran daun singkong serta pepaya. Sungguh tepat untuk makan enak!
ADVERTISEMENT
Bukan hanya ikan mas, ada juga gurame pecak (Rp 90 ribu) yang bisa dimakan ramai-ramai. Soalnya seporsi gurame pecak ini ikannya memiliki berat 6-7 ons. Ada juga ayam goreng pecak (Rp 38 ribu).
Ayam yang digunakan ayam kampung, potongannya besar, dagingnya gurih, dan lembut.
Pecak ayam di Warung Betawi Haji Muhayar Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Memang sejak dahulu, tepatnya tahun 1980, rumah makan ini bisa dikatakan pelopor rumah makan pecak khas Betawi. Warung Betawi Haji Muhayar masih menempati lokasi yang sama sejak pertama kali buka.
Sebelumnya, sekitar tahun 1976, Mumun menceritakan, bahwa orang tuanya awalnya berjualan nasi uduk khas Betawi dengan lauk semur jengkol, tahu, dan lain sebagainya.
"Sekitar tahun 1980-an mulai beralih ke pepes ikan mas yang sampai sekarang masih ada, tapi cepat habis. Terus nambah menu ke pecak. Resepnya diturunkan langsung dari nenek saya kepada bapak," kisahnya.
ADVERTISEMENT
Bersantap di warung makan legendaris ini belum lengkap bila tak memesan sayur asam (Rp 10 ribu). Sayur asamnya juga dimasak khas Betawi, dengan kuah cenderung bening, asam, dan gurih. Kuahnya tidak manis, pedas, atau kemerahan seperti sayur asam ala Sunda.
Sayur asam di Warung Betawi Haji Muhayar Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Isinya ada potongan labu siam, kacang panjang, jagung melinjo, dan daun so. Uniknya, ada potongan oncom yang cukup besar, rupanya ini juga yang khas dari sayur asam ala Betawi. Segar dan unik!
Bersantap di Warung Betawi Haji Muhayar memang selalu meninggalkan kesan, yang bikin pengin kembali untuk makan di sini lagi.
Sayangnya saat ini, tempat makan enak ini belum memiliki cabang lain. Namun Mumun berharap, ia bisa membuka cabang sehingga terus berkembang dalam melestarikan makanan daerah, seperti pecak yang sedapnya tak kalah dari makanan luar negeri.
ADVERTISEMENT
Warung Betawi Haji Muhayar
Alamat: Jl. Taman Margasatwa Raya No.8, RT.9/RW.5, Jati Padang, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.
Jam buka: 08.00 - 20.00 WIB.
No. telepon: 021 7813945