Alasan Daging Kalkun Jadi Hidangan Utama saat Natal di Inggris

19 Desember 2017 14:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kalkun panggang (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kalkun panggang (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Daging kalkun sudah dikenal lama sebagai sajian khas yang selalu menghiasi perayaan Natal di beberapa negara di dunia. Tapi, dari sekian banyak negara yang menyajikan daging kalkun panggang sebagai menu utama mereka, Inggris mungkin menjadi yang paling terkenal sebagai negara yang penduduknya tak pernah absen dalam menghidangkan daging kalkun panggang terutama saat hari Natal tiba.
ADVERTISEMENT
Menu yang satu ini juga menjadi menu utama yang biasa disantap oleh keluarga kerajaan Inggris pada hari kelahiran Yesus Kristus itu.
Ya, daging kalkun memang sudah menjadi bentuk tradisi turun temurun yang selalu menghiasi perayaan Natal di Inggris. Bahkan, 87 persen orang di Inggris percaya bahwa Natal tidak akan terasa tanpa kalkun panggang di meja makan mereka seperti dilansir Express.
Lantas, apa yang sebenarnya melatarbelakangi daging kalkun sebagai tradisi sajian Natal di Inggris?
Daging kalkun menyebabkan kantuk (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Daging kalkun menyebabkan kantuk (Foto: Pixabay)
Jika menilik dari sejarahnya, awalnya orang Inggris merayakan Natal dengan daging lain yaitu angsa, kepala babi hutan dan bahkan burung merak. Namun, setelah daging kalkun diperkenalkan ke Inggris sejak 500 tahun lalu oleh William Strickland, tradisi Natal di Inggris pun menjadi berubah.
ADVERTISEMENT
Strickland, pria asal Yorkshire, Inggris diketahui sedang berada dalam perjalanannya saat dirinya pertama kali menemukan pedagang kalkun. Akhirnya, pria yang terkenal sebagai tuan tanah ini membawa kalkun ke dataran Inggris untuk diperkenalkan kepada penduduk Britania Raya lainnya.
Dan, semenjak kemunculan kalkun di Inggris, para petani mulai menyadari bahwa sajian Natal yang akan mereka santap bisa menjadi lebih baik dengan adanya daging kalkun. Meskipun telah dibawa oleh Strickland sejak lama, namun siapa sangka orang pertama yang berhasil menikmati olahan kalkun adalah Raja Inggris Henry VIII pada abad ke-16.
Kalkun bukan berasal dari Turki (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Kalkun bukan berasal dari Turki (Foto: Pixabay)
Dari awal kehadirannya di Inggris, daging kalkun memang sudah dianggap menjadi 'barang mewah'. Pada tahun 1930an, rata-rata orang harus bekerja selama seminggu untuk bisa membeli kalkun, berbeda dengan saat ini, karena hampir semua orang di dunia sudah mampu untuk membeli kalkun.
ADVERTISEMENT
Menjadi primadona saat hari Natal, rata-rata sebanyak 10 juta daging kalkun dimakan di Inggris tiap tahunnya. Dan, sepertinya hidangan ini hanya menjadi hidangan tradisional Natal di Inggris yang tidak dimiliki oleh negara lain di Eropa.
Di Portugal, negara yang terkenal dengan hidangan lautnya menyajikan ikan jenis codfish sebagai sajian Natal spesial di sana. Sementara, orang Jerman lebih memilih babi hutan atau rusa untuk dimakan di hari Natal. Dan, di Swedia, pesta Natal dirayakan dengan beberapa makanan mewah seperti kaviar, kerang, dan ikan matang dan mentah.