Asam Manis Kisah Pemilik Anak Djakarta, Resto Halal Pertama di Macau

12 Juni 2019 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Restoran Anak Djakarta Foto: dok. Anak Djakarta
zoom-in-whitePerbesar
Restoran Anak Djakarta Foto: dok. Anak Djakarta
ADVERTISEMENT
Saat traveling ke luar negeri, agak sulit mencari restoran yang menjual makanan halal. Seperti halnya yang kami rasakan saat berkunjung ke Macau, negara yang dulunya pernah jadi bekas jajahan Portugis tersebut.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kamu ternyata juga bisa menemukan restoran yang menyediakan masakan halal, kok. Salah satunya adalah restoran yang terletak di kawasan Sam Chang Tan, Makau.
Menariknya lagi, restoran yang diberi nama Anak Djakarta ini menjadi restoran halal pertama di Macau. Pemiliknya adalah orang Indonesia yang kini menetap di Makau.
Didirikan sekitar bulan November tahun lalu, sang pemilik restoran yaitu Mochammad Thamrin berkeinginan untuk membuat restoran untuk mereka yang ingin tetap menikmati masakan halal, meski sedang berada di negeri orang.
"Jadi konsep kita adalah restoran yang menjual makanan halal sesuai dengan syariat Islam," ujar Mochamad Thamrin, sang pemilik restoran saat berbincang dengan kumparan beberapa waktu lalu.
Thamrin berkisah, restoran miliknya itu benar-benar mendapatkan sertifikasi halal dari Asosiasi Muslim Hong Kong. Sehingga kamu pun tak perlu risau, karena mulai dari bahan mentah, pengolahan, sampai menjadi makanan semuanya dilakukan sesuai dengan syariat Islam.
ADVERTISEMENT
Tak sampai di situ, laki-laki kelahiran Jakarta, 21 Agustus 1974 itu mengatakan bahwa keunikan lain datang dari menu makanan halal yang dijual. Sebagian besar merupakan makanan khas Indonesia.
"Di sini kita menyediakan makanan halal yang benar-benar tersertifikasi dan makanan-makanan khas Indonesia seperti bakso, rawon, soto, dan lainnya. Jadi makanan lokal Indonesia yang kita tawarkan," tutur Thamrin.
Bermula dari restoran kecil hingga sempat tutup
Suasana di dalam restoran Anak Djakarta. Foto: dok. Anak Djakarta
Thamrin pun berkisah, asam manis restoran yang telah ia bangun selama kurang lebih satu tahun. Mulanya, Thamrin hanya memiliki restoran kecil --atau take away restoran--beberapa tahun silam.
"Dulu saya punya take away restoran itu sudah enam tahun. Terus saya tutup karena pindah lokasi dan kita bikin lagi yang baru yaitu Anak Djakarta," tambah Thamrin.
ADVERTISEMENT
Nama Anak Djakarta diambil karena sang pemilik memang berasal dari Jakarta. Sebelum berkecimpung di dunia kuliner, Thamrin mengungkapkan kalau dirinya pernah berprofesi sebagai seorang pilot Air Macau. Ia juga pernah menjadi seorang ajudan mantan Menteri BUMN, ketika ia dulu pernah berseragam Polri.
Mochammad Thamrin, pemilik Anak Djakarta. Foto: Dok. Anak Djakarta
Tentunya tantangan terbesar mendirikan restoran di luar negeri adalah perkara perijinan.
"Pengalaman yang paling sulit untuk membangun restoran di sini (Macau) adalah perizinan. Untuk perizinan, saya membutuhkan waktu satu tahun. Jadi, saya harus menyewa ruko atau toko dan tidak boleh beroperasi sebelum izin kita dapat," ungkap Thamrin.
Sertifikat halal pun tidak gampang. Restoran miliknya harus melalui serangkaian tes dari otoritas setempat; dalam hal ini Asosisi Muslim Hong Kong. Karena memang mereka yang berwenang untuk mengeluarkan sertifikasi halal tersebut.
ADVERTISEMENT
Proses sertifikasi juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena dimulai dari pengajuan sampai penerbitan sertifikasi.
Dalam proses tersebut, tim sertifikasi akan menginspeksi restoran Thamrin, mulai dari dapur, gudang, hingga tempat makan. "Saya butuh waktu paling cepat tiga bulan untuk mendapatkan sertifikat halal," kata Thamrin.
Untuk itulah, Thamrin ingin membuat restoran khusus bagi orang Indonesia yang datang ke Makau. Juga untuk turis dari negara-negara muslim yang mencari makanan halal di Makau.
"Karena saya melihat di sini itu kebutuhan turis muslim atau komunitas muslim yang tinggal di Makau akan makanan halal itu sangat tinggi, dan tidak ada yang provide itu," tutur Thamrin.
Menu favorit di Anak Djakarta
"Menu favorit di sini itu biasanya bakso, nomor dua itu rawon dan juga pecel," tambah Thamrin.
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan bahan-bahan pasokan bumbu dan bahan khas Indonesia untuk restorannya tersedia. Thamrin pun harus pulang ke Indonesia selama beberapa bulan sekali.
"Kebetulan bahan-bahannya ada yang saya bawa dari Indonesia jadi telah bersertifikat halal MUI," tandas Thamrin.
Saat berkunjung ke Macau, restoran tersebut bisa menjadi alternatif buatmu yang ingin merasakan makanan halal dengan cita rasa khas Nusantara.