Berapa Banyak Telur yang Sebaiknya Dimakan oleh Atlet?

Ilustrasi telur untuk otot Foto: dok.shutterstock

Telur terkenal akan kekayaan proteinnya. Di balik itu, telur juga jadi sumber aneka vitamin, asam folat, seng, fosfor, selenium, dan kalsium. Enggak heran, kalau seorang atlet --bahkan atlet SEA Games sekalipun-- kerap mengandalkan makanan kenyal nan gurih ini sebagai asupan utama.

Selain membantu membangun otot, dijelaskan Mury Kuswari, sport nutritionist yang dihubungi kumparan pada Kamis (28/11), telur juga dimanfaatkan sebagai makanan recovery. Kandungan proteinnya dapat membantu pemulihan otot usai latihan.

"Kalau membahas telur itu artinya kita berbicara soal protein. Berbicara soal protein, berarti berbicara peningkatan masa otot dan recovery yang sangat penting untuk atlet," jelasnya melalui sambungan telepon.

Berapa banyak, sih telur yang boleh dimakan oleh seorang atlet?

Ilustrasi telur untuk atlet Foto: dok.shutterstock

Dilanjutkan laki-laki yang juga menjabat sebagai ketua umum Asosiasi Nutrisionis Olahraga dan Kebugaran Indonesia (ANOKI) itu, telur juga digunakan sebagai acuan atau standar menghitung protein.

Mury mengatakan, ini karena 100 persen bagian telur mampu diserap sepenuhnya oleh tubuh, termasuk kandungan proteinnya. Meskipun sebenarnya, sumber protein yang bisa dimakan bukan hanya telur saja; ada ayam, daging, ikan, dan lain-lain.

Dibeberkan Mury, anjuran jumlah protein untuk satu orang berkisar 20-25 gram. Sedangkan, dalam sebutir telur mengandung sekitar 6 gram protein. Itu artinya, seorang atlet perlu mengonsumsi tiga hingga empat butir telur dalam rentang waktu empat jam. Dengan catatan, jika sumber protein yang dikonsumsi hanya satu jenis saja yakni telur.

"Jadi, kalau atlet itu makan telur pada jam sepuluh pagi, berarti dia harus makan lagi pada jam dua siang, enam sore, dan sepuluh malam. Itu artinya, disarankan juga untuk telur dimakan pada jam sebelum tidur," tutupnya.