Buat Pebisnis kuliner, Ini 5 Tips Jitu Menarik Minat Konsumen dari Pakarnya

30 Juli 2020 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bisnis bersama rekan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bisnis bersama rekan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bak hikmah di balik musibah, berbisnis kuliner terutama yang berbasis daring di tengah pandemi menjadi sebuah solusi keuangan yang banyak dipilih masyarakat. Terutama bisnis kuliner rumahan yang mulai menjamur semenjak masyarakat harus diam #dirumahaja.
ADVERTISEMENT
Kreativitas para ibu hingga bapak rumah tangga pun bermunculan dengan berani menyajikan produk makanan khas mereka. Sayangnya, enggak semua berhasil menjalankan usaha rumahan ini. Biasanya lantaran terkendala oleh startegi marketing yang tidak semua orang paham.
Terlebih, salah satu mentor dan consultant F&B Digitarasa --program mentoring kewirausahaan-- Bisma Adi Putra, mengatakan bahwa semenjak pandemi perilaku konsumen sudah berubah. Sehingga pelaku bisnis dan UMKM harus cepat membaca peluang ini.
"Jadi, konsumen yang dulunya suka dine-in sekarang jadi lebih sering pesan online. Bisnis po rumahan bermula dari hobi masak yang banyak dilakukan ibu-ibu rumah tangga, juga sedang banyak. Ini memang seleksi alam, sehingga menurut saya kesempatan dalam dunia F&B ini masih luas dan akan terus berkembang," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, Bisma yang menjadi salah satu narasumber dalam acara diskusi virtual 'Road to Digitarasa Batch 2,' Selasa (28/7), membeberkan beberapa tips jitu yang bisa kamu ikuti. Apa saja? Berikut selengkapnya, simak ya.

1. Sesuaikan menu dengan selera konsumen

Ilustrasi berbisnis kuliner Foto: Dok.Shutterstock
Sebagai pelaku bisnis kuliner menu makanan atau minuman menjadi jantung sebuah usaha. Maka itu, penting untukmu menyesuaikan produk dengan selera konsumen.
Bisma pun menyarankan untuk pelaku usaha sebaiknya menyajikan menu comfort food yang familiar dengan lidah orang Indonesia. "Coba saja sekarang restoran western saja jadi menjual nasi dengan lauk daging (rice bowl). Contoh comfort food lain yang sudah pasti orang Indonesia suka itu goreng-gorengan, daging-dagingan, yang asin, atau manis," ucapnya.
ADVERTISEMENT

2. Endorse influencer

Food bloger, foto makanan sebelum makan. Foto: Thinkstock
Bisma juga menyarankan untuk kamu mencoba endorse para influencer bila memiliki budget khusus. Jika tidak, maka kamu bisa mulai promosi dengan mengirimkan sampel produk kepada teman kantor, tetangga, atau ibu rumah tangga.
"Kalau mengikuti komunitas ibu-ibu rumah tangga itu bisa banget, karena mereka rasa penasarannya tinggi. Apalagi, seorang ibu itu merupakan pengambil keputusan pemilihan makanan di rumah," tambahnya.

3. Adakan promo

Ilustrasi berbisnis kuliner di tengah pandemi Foto: Dok.Shutterstock
Tips selanjutnya yang bisa kamu coba adalah membuat promo. Untuk promo, Bisma menyarankan untuk membuat promo 'buy 1 get 1' atau kombinasi paket makanan dan minuman.

4. Atur strategi digital marketing

Stiker Dukung Bisnis Kecil di Instagram Stories. Foto: Dok. kumparan
Di zaman seperti sekarang ini digital marketing memang merupakan cara terbaik untuk kita bisa sukses berjualan. Menurut sebuah data yang Bisma ungkapkan pun, 90 persen strategi marketing selama pandemi adalah melalui daring; seperti media sosial Instagram, Facebook, sampai WhatsApp.
ADVERTISEMENT
Selain itu, untuk mengembangkan kemampuan kamu akan dunia digital marketing, ikuti pula webinar atau pelatihan terkait hal tersebut.

5. Sasar komunitas lokal

Ilustrasi Eksekutif muda kantoran. Foto: Pixabay
Tak kalah penting, kamu juga sebaiknya aktif sebagai anggota suatu komunitas; terutama komunitas pebisnis kuliner. Sebab menurut Bisma, para pebisnis F&B bisa saling menguatkan; mulai dari bertukar pikiran soal cara berbisnis hingga ikut membantu mempromosikan makananmu.