Efek Samping Sering Menyimpan Makanan dalam Wadah Plastik

16 Juni 2021 9:02 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kotak bekal sekolah. Foto: shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kotak bekal sekolah. Foto: shutter stock
ADVERTISEMENT
Kontainer atau tempat menyimpan makanan, umumnya menjadi wadah yang paling sering kita jumpai. Baik itu di restoran ataupun rumah, tempat makan berbahan dasar plastik memang paling praktis untuk kita gunakan. Selain harganya murah, juga mudah didapat.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, perlu diketahui kalau ternyata wadah ini memiliki efek samping untuk kesehatan. Apalagi, bila wadah plastik digunakan berkali-kali, dan dimasukkan ke dalam oven atau microwave.
Mengutip Eat This, wadah plastik memiliki kadar senyawa kimia Bisphenol A atau BPA rendah. Mayo Clinic melansir, BPA adalah bahan kimia industri yang telah digunakan untuk membuat plastik dan resin tertentu sejak tahun 1950-an. Bahan atau senyawa ini dianggap mampu mengganggu hormon dalam tubuh.
Sementara itu, bila menelan bahan kimia dari plastik, dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, serta kerusakan reproduksi. Kandungan BPA kerap kali ditemukan pada jenis plastik polikarbonat. Jenis tersebut paling sering digunakan kembali sebagai wadah kemasan makanan atau minuman.
Ilustrasi makanan siap saji yang dipanasakan dengan microwave Foto: Dok. Freepik
BPA plastik mampu meresap pada tiap sajian yang ada dalam wadah tersebut. Terlebih ketika mereka terkena panas. Maka itu, kita sangat tidak dianjurkan memasukkan wadah ini ke oven atau microwave.
ADVERTISEMENT
Ancaman kesehatan lain dapat terjadi ketika makanan dalam wadah plastik diberikan kepada anak-anak. Efek sampingnya akan sangat berdampak pada perilaku tumbuh kembang sang buah hati.
Studi Journal of exposure science & environmental epidemiology 2016 juga menemukan adanya hubungan psikis anak terhadap paparan BPA dalam makanan mereka.
Menyimpan makanan sisa Foto: Shutter Stock
Para batita dan balita itu kemungkinan akan mempunyai tingkat kecemasan berlebih. Dapat pula meningkatkan depresinya, hiperaktif, sampai mengurangi fokus mereka. Badan pengawas obat dan makanan di Amerika yakni FDA, kini telah melarang penggunaan bahan plastik itu pada kemasan susu dan botol bayi.
Oleh sebabnya, sedari dini kita dianjurkan memilih tempat makan dengan BPA rendah. Beberapa kotak atau kontainer makanan juga sudah terbukti bebas BPA. Untuk ke depannya, wadah makan bebas BPA ini bisa menjadi alternatif yang lebih sehat.
ADVERTISEMENT
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya