Gunakan Teknologi High-Pressure, Produk Rejuve Kini Lebih Tahan Lama

13 Desember 2018 12:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Rejuve (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rejuve (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bagi kamu penggiat gaya hidup sehat, tentu sudah tidak asing lagi, dong, dengan minuman sehat Cold-Pressed Juice? Ya, minuman yang populer di Amerika Serikat itu memang sedang nge-tren di kalangan para penggiat gaya hidup sehat. Alasannya tak lain dan tak bukan karena jus yang dihasilkan konon lebih bergizi dibandingkan jus pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan jus biasa yang mengunakan alat centrifugal juicer, Cold-Pressed Juice justru menggunakan alat khusus yang disebut masticating juicer. Dalam sistem kerjanya, alat ini akan bekerja dengan cara melumatkan buah untuk mengeluarkan sarinya. Tak hanya itu, alat tersebut juga menghasilkan jus dan pulp yang lebih banyak ketimbang centrifugal juicer. Karena itulah, minuman Cold-Pressed Juice dipercaya lebih murni, segar, dan tanpa buih.
Di Indonesia sendiri, salah satu produsen yang memproduksi minuman Cold-Pressed Juice adalah Rejuve. Berbeda dengan merek lain, produsen minuman yang telah ada sejak 2014 itu kabarnya memproduksi Cold-Pressed Juice dengan bahan baku buah dan sayuran terbaik tanpa ada tambahan air, gula, pemanis buatan, hingga pengawet. Nah, karena tidak ada tambahan pengawet itulah produk Cold-Pressed Juice yang dijual Rejuve biasanya mampu bertahan selama 3-4 hari.
ADVERTISEMENT
"Bahkan saat kita buat pertama di toko pada 2014 lalu, produk jus hanya mampu bertahan 1-2 hari. Namun berkembanglah menjadi 3-4 hari, dan kini bisa bertahan hingga 7 hari," ujar Managing Director Rejuve, Richard Anthony, kepada kumparanFOOD, saat ditemui usai peluncuran Indonesia's First Cold-Pressed Facility with High Pressure di Kawasan Industri Griya Idola, Tangerang, Rabu (12/12).
Teknologi High-Pressure (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Teknologi High-Pressure (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
Perpanjangan masa pajang produk (shelf life) ini ternyata berkat teknologi yang disebut High-Pressure (HPP). Berbeda dengan metode lain yang menggunakan cara pemanasan hingga penambahan bahan pengawet, teknologi HPP ternyata mematikan bakteri melalui proses tekanan tinggi dengan suhu tinggi. Yap, selain bisa membuat produk minuman sehatnya bertahan lama, teknologi ini juga bisa mempertahankan cita rasa, nutrisi, tekstur produk, hingga menurunkan risiko terjadinya rekontaminasi.
ADVERTISEMENT
"Keunggulan teknologi HPP ini sebenarnya kesederhanaanya. Dia tidak meubah apa-apa, bahkan tidak merusak kandungan vitamin dan mineral yang ada di dalamnya," tambah Richard.
Ilustrasi Rejuve (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rejuve (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
Lalu, bagaimana sistem kerja teknologi tersebut?
Menurut Richard, ketika botol minuman sudah di-chill, botol tersebut dimasukkan ke dalam mesin HPP. Setelah itu, botol akan diisi air dengan suhu 5 derajat celcius dan dipompa dengan tekanan tinggi (setara 6.000 bar/87.000 psi).
Menteri Perindustrian RI Saat Melakukan Facility Tour (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perindustrian RI Saat Melakukan Facility Tour (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
Peluncuran tekonogi HPP tersebut memang bukan tanpa sebab. Selain bisa memperpanjang masa pajang produk, Richard juga berharap teknologi tersebut bisa menekan tingkat waste.
"Kalau produk minuman tersebut memiliki masa waktu yang panjang, kan bisa dikonsumsi oleh masyarakat di luar Jabodetaek," tutup Richard.
Peresmian Teknologi HPP  (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian Teknologi HPP (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
Untuk diketahui, tekonlogi High-Pressure yang terintegrasi dengan Real Cold-Pressed Juice Facility merupakan yang pertama di Indonesia dan ASEAN.
ADVERTISEMENT
"Dengan adanya investasi ini diharapkan bisa membuka potensi untuk dijual di negara ASEAN lain, termasuk Singapura dan Hongkong. Apalagi sebagian besar bahan baku produknya berasal dari lokal," kata Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, saat meresmikan fasilitas produksi Rejuve dengan teknologi HPP itu.