Gurihnya Sejarah Telur Asin, dari Ranah Tiongkok hingga Brebes
PerbesarADVERTISEMENT
Dari berbagai jenis sajian telur, apakah telur asin masuk dalam deretan makanan favoritmu? Kalau iya, kamu enggak salah pilih makanan favorit. Olahan telur satu ini memang punya cita rasa unik; asin yang kuat, tapi juga gurih dan creamy. Apalagi, bagian kuning telurnya yang agak berminyak, hmm… membayangkannya saja bikin ngiler, ya?
ADVERTISEMENT
Meski begitu, nyatanya telur asin menjadi salah satu kuliner legendaris di berbagai negara. Tak hanya di Indonesia, tapi juga di Tiongkok, China, lho. Mengutip CNN, di Tiongkok, telur asin jadi hidangan andalan ketika turis mancanegara menyambangi Negeri Tirai Bambu.
Kota yang menjadi ikon hidangan telur ini asalnya dari Kabupaten Gaoyou. Posisi geografis Gaoyou dinilai sangat baik untuk memproduksi telur asin dengan kualitas paling unggul. Selama berabad-abad, wilayah ini dikelilingi saluran air yang melimpah; laiknya Danau Gaoyou yang menjadi danau terbesar ketiga di Provinsi Jiangsu, Tiongkok. Hal ini membuat industri unggas air lokal semakin berkembang.
Selain itu, garam yang digunakan untuk mengawetkan telur bebek juga melimpah ruah. “Wilayah tersebut juga merupakan pusat industri garam. Di sana terdapat danau khusus bebek serta industri pengolahan garam di sebelahnya,” terang Miranda Brown, Profesor Studi China, di Universitas Michigan.
ADVERTISEMENT
Saking banyak dan unggulnya kualitas telur asin Gaoyou, sepanjang sejarahnya, membuat daerah tersebut dinobatkan sebagai wilayah gastronomi spesialisasi telur asin. Enggak heran kalau banyak turis berbondong-bondong menyambangai Gaoyou hanya untuk mencicipi rasa telur asin mereka yang autentik.
Bila di Tiongkok ada telur asin Gaoyou, Indonesia punya telur asin Brebes
Sementara itu, popularitas telur asin tak hanya eksis di Tiongkok. Di Indonesia, juga memiliki satu wilayah paling terkenal karena kuliner telur asinnya. Tepatnya di Brebes, Jawa Tengah, menjadi daerah pertama yang mengembangkan hidangan telur yang diawetkan tersebut.
Sama halnya dengan telur asin ala Gaoyou, wilayah Brebes memiliki kualitas terbaik soal kuliner satu ini. Jelas, karena kota tersebut menjadi pusat berkembangnya hidangan telur asin. Ciri khas dari telur asin khas Brebes, biasanya mempunyai kulit warna turquoise atau toska terang sampai kemerahan, tidak amis, tidak mengeluarkan cairan, dan cita rasa asinnya tidak terlalu menyengat.
ADVERTISEMENT
Kini, industri serta produsen telur asin Brebes sudah semakin menjamur. Hampir semua sudut kota tersebut mempunyai toko telur asin dengan berbagai merek. Ini dapat terlihat lewat cap yang menghiasi cangkang telur berwarna hijau kebiruan tersebut.
Menariknya lagi, Oktober tahun lalu, oleh-oleh khas Brebes ini telah didaftarkan dalam warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Kemendikbud). Telur asin dinilai bukan hanya sebagai makanan khas saja, melainkan memiliki nilai filosofis; seperti gotong royong, adanya keterampilan tradisional, dan identitas sosial masyarakat asal Brebes.
Meski telur asin memang awalnya berawal dari tradisi keluarga Tionghoa, tetapi sedari tahun 1950 eksistensi telur asin sudah diakui sebagai kuliner asal Brebes yang sangat populer. Walau begitu, Wijanarto, Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes pernah mengungkapkan kalau etnis Tionghoa membawa pengaruh baik terhadap kebudayaan kuliner di Nusantara.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, hingga saat ini telur asin begitu diterima juga digemari oleh banyak masyarakat Indonesia. Tak jarang makanan tersebut banyak diburu wisatawan, sebab hanya telur asin Brebes yang punya cita rasa khas.
Seiring berkembangnya zaman, saat ini kuliner telur asin di Indonesia tidak hanya dijadikan lauk tambahan atau sekadar camilan. Beberapa restoran Asia maupun cepat saji melakukan inovasi dengan menghidangkan saus telur asin atau salted egg. Biasanya, saus tersebut menjadi pelengkap untuk seporsi ayam atau ikan goreng tepung.
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya
