Kampanye Veganuary Ajak Puasa Daging Selama Satu Bulan

kumparanFOOD

11 Januari 2019 9:40 WIB

Awal tahun menjadi momen untuk membuat sebuah perubahan baru dalam hidup. Entah dalam segi karir, atau sekadar meubah pola hidup jadi lebih sehat. Apalagi, menurut prediksi tren kuliner tahun 2019, pola hidup dan makanan sehat akan lebih digandrungi. Orang-orang akan lebih memilih jenis makanan yang berbasis tanaman, bahkan tak sedikit yang beralih menjadi vegan--tak mengkonsumsi produk olahan hewan sama sekali.

Bila kamu adalah salah satu orang yang ingin mencoba memulai gaya hidup vegan namun belum siap sepenuhnya, mungkin kamu bisa menjajal untuk berpartisipasi dalam gerakan 'Veganuary'. Istilah Veganuary tersebut cukup santer terdengar di media sosial, apalagi banyak selebriti dan selebgram yang ikut menyuarakan tentang gerakan tersebut.

Mungkin masih banyak di antara kita yang bertanya-tanya, apa sih sebenarnya Veganuary itu?

Veganuary sejatinya adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk mengajak orang-orang mencoba menerapkan gaya hidup vegan selama satu bulan, tepatnya di awal tahun atau bulan Januari. Ya, selama sebulan penuh, kamu tak boleh menyantap produk hewani, entah bagian dagingnya, atau segala jenis olahannya seperti keju dan yoghurt.

Gerakan tersebut pertama kali diciptakan oleh pasangan suami istri Matthew Glover dan Jane Land. Keduanya ingin menggunakan waktu mereka seefektif mungkin untuk mengurangi penderitaan yang dirasakan oleh hewan, dengan mengajak orang-orang beralih menyantap makanan berbasis tanaman.

Perubahan besar tentunya bisa dimulai dengan langkah kecil, karena itulah, Veganuary akhirnya tercipta, sebagai sampel pengalaman untuk merasakan menyantap makanan bebas olahan hewani untuk sementara. Bila cocok, peserta dapat menerapkan gaya hidup tersebut untuk seterusnya.

Dilansir Cooking Light, mereka yang tertarik untuk mengikuti gerakan Veganuary bisa mendaftarkan dirinya di situsnya, dan akan mendapatkan email dukungan beserta e-book resep-resep vegan dari para selebritis. Misalnya, resep guacamole ala Beyonce, atau puding toffee ala Madonna (Yes, keduanya adalah vegan). Tak lupa, panduan perencanaan menu makanan vegan yang sesuai dengan kebutuhan kalori kita sehari-hari.

Lalu, apakah dampak dari pola makan sehat instan ini dapat mempengaruhi kebiasaan makan kita secara efektif?

Lucy Jones, nutrisionis dan juru bicara dari BDA; persatuan nutrisionis Inggris mengungkapkan bahwa, orang-orang yang melakukan diet ketat akan benar-benar peduli dan memikirkan makanan yang mereka santap walau diet tersebut sudah berakhir sekalipun.

"Mereka tak akan makan kue atau biskuit yang tinggi kalori, dan cenderung lebih sering merencanankan menu makanan sehari-hari, memasaknya sendiri dari awal," jelasnya seperti dikutip dari BBC UK.

Tren Veganisme semakin meningkat

Tahun ini, Veganisme digadang-gadang akan jadi gaya hidup mainstream. Dilansir FoodIngredientsFirst, jumlah partisipan Veganuary yang semakin meningkat jadi indikasi bahwa tahun 2019 akan menjadi tahun vegan. Head of Campaigns Veganuary, Rich Hardy, mengatakan bahwa jumlah orang yang mendaftar di situs Veganuary meningkat hingga dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

"Kampanye ini telah melaju cepat, dengan jumlah peserta lebih daari 190 ribu orang di minggu lalu, dan selama beberapa hari terakhir, banyak orang yang mendaftar di situs kami di setiap 3,5 detik," ujar Hardy.

Bahkan, di tahun ini, pihak Veganuary menargetkan ada sebanyak 300 ribu orang yang akan berpartisipasi dalam kampanye sehat tersebut. Selain itu, peningkatan jumlah peserta juga selalu terjadi dalam setiap tahun, menandakan antusiasme terhadap veganisme ini semakin tinggi.

Bagaimana, tertarik untuk menantang diri sendiri menjadi vegan selama sebulan?

Transitional loading...