Konsep Makan Malam Progressive Mediterranean ala Animale

21 Januari 2020 16:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duck. Foto: Toshiko/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Duck. Foto: Toshiko/kumparan
ADVERTISEMENT
Berlokasi di Segitiga Emas Jakarta, kawasan Setiabudi punya banyak tempat makan enak yang patut dikunjungi. Menjadi daerah central untuk bisnis, beberapa tempat makan di sana dicocokkan dengan kebutuhan pengunjungnya.
ADVERTISEMENT
Tak heran kalau tempat makan berkonsep casual dining banyak kita temukan di kawasan tersebut; Animale salah satunya. Pemain baru di gedung MD Place ini menawarkan konsep progressive Mediterranean cuisine dengan aneka pilihan daging yang jadi kuncinya.
kumparan mengunjungi Animale untuk sebuah makan malam yang luar biasa. Ketika masuk, kamu seperti berada dalam ruangan yang begitu hangat, dengan warna-warni lampu gedung sebagai latarnya.
Agak kontras, karena kamu menemukan suasana hutan dan aneka ornamen kayu; sementara pemandangan nampak begitu urban. Begitu modern, juga terasa kontemporer-nya.
Suasana Makan di Animale. Foto: Toshiko/kumparan
Makan malam kami kali itu langsung disediakan oleh Chef Andri Dionysius, sang chef-owner. Ia juga merupakan corporate chef dari MDA Restaurant; yang menaungi Akira Back Jakarta dan AB Steak.
ADVERTISEMENT
Ada banyak banget makanan yang saya coba di situ. Secara garis besar, tidak ada yang mengecewakan. Namun, saya coba highlight beberapa favorit saya.
Pada penyajian pertama, wagyu & foie gras (Rp 175 ribu). Daging yang dipakai adalah kobe yang disajikan carpaccio. Elemen lainnya adalah kacang pinus, saba, dan arugula. Oh, mereka juga menggunakan truffle sauce, sehingga aromanya begitu menggoda. Dimakannya bersama parmesan lavash.
Wagyu & foie gras. Foto: Toshiko/kumparan
Memakannya terasa sangat sederhana, namun rasanya begitu kompleks di mulut. Bahkan ketika kamu makan bersama parmesan lavash-nya, aroma keju khas itu pun menyeruak di dalam mulut.
Chef Andry juga menyiapkan romaine salad with pork katsu di hadapan kami. Sambil ngemilin mezzehummus-nya enak by the way— chef Andry menjelaskan sedikit soal makanannya.
Romaine salad. Foto: Toshiko/kumparan
“Kami ingin pengunjung bisa mencoba berbagai hidangan dengan pemetaan yang beda. Pembagian menu kami pun berbeda. Kami juga ingin pengunjung bisa bereksplorasi dengan pasta,” jelas Chef Andry saat menggambarkan pengalaman makan di Animale.
ADVERTISEMENT
Tak berapa lama berselang, makanan enak lainnya datang. Ada angus meatballs (Rp 120 ribu), tiger prawn (Rp 185 ribu), salmon Rp 195 ribu), dan lainnya. Sulit menemukan yang paling baik dari yang terbaik. Namun, pilihan saya jatuh ke hidangan salmon Animale.
Tekstur renyah kulit salmonnya begitu sedap. Sementara dagingnya begitu padat dengan warna pink menggoda. Dihidangkannya dengan barley risotto dan cilantro & red onion slaw.
Salmon. Foto: Toshiko/kumparan
Makan malam itu begitu unik karena sesuai penjelasan chef Andri, saya menikmati beberapa jenis daging dengan cara masak yang juga unik. Seperti saat kami disuguhkan pig ear fries (Rp 95 ribu) dan frog legs (Rp 120 ribu). Buat saya yang agak kesulitan mencoba daging yang aneh-aneh, keduanya tetap masuk di lidah.
Pig ear fries. Foto: Toshiko/kumparan
Kemudian soal pasta yang juga tak main-main, chef Andri bahkan membuat lebih dari 20 tipe pasta di restoran itu. Kamu bisa melihatnya langsung; dari proses pengulenan adonan hingga itu jadi.
Salah satu chef sedang bikin pasta. Foto: Toshiko/kumparan
Tak heran ketika kami mencoba linguine nero with lobster, rasanya jadi berbeda. Menikmati hidangan pasta dengan bahan yang dibuat di depan mata itu merupakan pengalaman yang menyenangkan. Menambah impresi rasa fresh dari hidangan tersebut. Ditambah dengan potongan lobster manis yang begitu segar. Sedap!
Linguine nero with lobster. Foto: Toshiko/kumparan
Scallop carpaccio dan saus yuzu beurre blanc-nya juga begitu mencuri perhatian. Memang di tengah beberapa favorit saya, beberapa makanan lain benar-benar ‘mengganggu’ pikiran saya; bikin saya bergumam, “Loh ini juga enak!”
ADVERTISEMENT
Ketika sedang makan pun, aromo pembakaran dari kompor kayu itu bikin selera bertambah. Sungguh pengalaman makan yang kompleks.
Kompor kayu di Animale. Foto: Toshiko/kumparan
Dari semua hidangan yang disajikan, izinkan saya untuk mengulas dessert Animale di tulisan terpisah. Sekadar sontekan; mereka punya blue cheese cake terbaik yang pernah saya coba. Tunggu ulasannya ya!
Bagi kamu yang sudah enggak sabar ke Animale, saat ini restoran tersebut hanya melayani dinner service. Cocok banget buat kamu yang ingin makan malam dengan suasana agak berbeda.
Animale
Alamat: MD Place, Setiabudi, lantai 11
Jam buka: Setiap hari (17:30-22:30)
Harga: Rp 75 ribu-Rp 1.375 juta