Mencicipi Rendang dan Gulai Daun Singkong Cita Rasa Asli Sumpur Singkarak

15 Juni 2021 14:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rendang restoran Sumpur Singkarak Foto: Dok.SumpurSingkarak
zoom-in-whitePerbesar
Rendang restoran Sumpur Singkarak Foto: Dok.SumpurSingkarak
ADVERTISEMENT
Rendang merah kecokelatan tersaji di meja. Bumbunya cukup melimpah. Harum semerbak, seperti bau kelapa yang baru disangrai. Asin, gurih, creamy dan manis tipis langsung tercecap di lidah. Dagingnya juga empuk, mudah dikunyah.
ADVERTISEMENT
Paduan ragam rempah khas bumbu rendang menambah kekayaan rasa dalam masakan asal Nagari Sumpur ini. Bumbunya juga tak terlalu pedas. Sedap dimakan bersama nasi putih hangat.
Biar semakin nikmat, makanlah bersama singgang sumpur. Gulai daun singkong ala Danau Singkarak. Dilengkapi potongan daging sapi kenyal, serta kuah santan nan gurih. Sayurnya empuk, sementara kuah gulai yang diberi campuran santan terasa sedikit lebih creamy, tapi enggak bikin enek. Rasa kunyit yang khas juga tercecap tipis-tipis.
Menu Singgang Sumpur, gulai daun singkok dengan daging sapi Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Oh, begini menu makanan ala bangsawan Minang. Rasa masakan Padang ini memang agak berbeda. Terlebih juru masaknya, Asnimar atau Bu Mar didatangkan langsung dari ranah Minang ke Jakarta. Masakan ala Bu Mar ini menginspirasi Ir. Saleh Alwaini, pebisnis kuliner yang telah sukses membangun restoran Al Jazeerah Signature.
ADVERTISEMENT
Lantaran, dahulu saat tinggal di Singkarak, Saleh kerap dimasakan oleh Bu Mar. Sudah awam dengan cita rasa asli rendang dari ranah Minang. Maka itu, Saleh kini membuka rumah makan Sumpur Singkarak, yang juga terinspirasi dari daerah tempatnya dulu bermukim.
Makanan khas Minang ala restoran Sumpur Singkarak Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Tempat makan ini memang baru di Jakarta. Namun mencoba menyuguhkan makanan khas Minang yang sedikit berbeda. Tak hanya itu, Saleh berharap, dirinya bisa sekaligus mengenalkan budaya dan kuliner Sumatera Barat; yang tak hanya dari Kota Padang atau nasi kapau saja.
Selain mencoba kedua menu andalan tersebut, kumparan juga berkesempatan mencicipi; dendeng balado, gulai cubadak (nangka), kalio ayam, hingga camilan kerupuk jangek.
Dendeng balado ala restoran Sumpur Singkarak Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Kami pun terkesan dengan cita rasa kalio ayam ala Sumpur Singkarak. Kuah kalio kental nan creamy santan, terasa kaya di lidah. Cenderung asin dan sedikit pedas. Bumbu kalionya dimasak hingga meresap ke daging ayam. Untuk potongan ayamnya pun cukup besar.
ADVERTISEMENT
Kalio ayam ala restoran Sumpur Singkarak Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Sedangkan gulai cubadak alias gulai nangkanya sangat harum cabai dan kunyit. Kuahnya kemerahan nan kental. Potongan nangka muda dimasak empuk namun tak sampai lembut. Uniknya, gulai cubadak ini juga dimasak bersama irisan daun mangkokan. Daun harum yang memang kerap menambah rasa dalam masakan khas Minang.
Gulai cubadak ala restoran Sumpur Singkarak Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Nah, bila kamu penasaran pengin mencoba masakan asli Sumpur, menu tersebut dibanderol Rp 13-55 ribu. Kamu bisa menikmatinya langsung di restoran atau membawa pulang untuk makan bersama keluarga di rumah.
Sumpur Singkarak
Alamat: lantai 4 Al Jazeerah Signature Restaurant & Lounge, Jalan Johar no.8, Menteng, Jakarta Pusat.