Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mengenal Teh Kombucha, Minuman Sehat yang Sedang Populer
8 Februari 2019 14:58 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berbicara soal teh, ada salah satu yang belakangan sedang ramai diperbincangkan di kalangan para penggiat gaya hidup sehat. Namanya teh kombucha.
Sejenis teh fermentasi yang berasal dari China itu kabarnya bisa menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit, lho. Benarkah demikian?
Kombucha merupakan jamur teh yang diperkirakan berasal dari China dan populer mulai abad ke-20. Nama kombucha sendiri berasal dari kata ‘Kombu’ yang berarti tabib asal Korea dan ‘Cha’ yang berarti teh.
Teh kombucha sendiri merupakan minuman hasil fermentasi larutan teh dengan gula yang kemudian ditambahkan starter mikroba; yaitu bakteri Acetobacter xylinum dan beberapa ragi, Saccharomyces cerevisiae, Zygosaccharomyces bailii, dan Candida sp.
Banyak orang menyebut teh ini sebagai teh jamur. Wajar, karena dalam prosesnya minuman ini dibiarkan ‘menjamur’ selama 8-12 hari pada suhu 18 hingga dua derajat celcius. Akibat proses fermentasi tersebut, teh kombucha mengandung berbagai zat seperti asam asetat, folat, asam amino esensial, vitamin B, vitamin C, dan alkohol.
ADVERTISEMENT
Manfaat Teh Kombucha
Teh kombucha banyak dikonsumsi karena dipercaya bisa menyembuhkan beberapa penyakit, seperti sembelit, gangguan, pencernaan hingga keluhan sakit saat menstruasi. Bahkan menurut situs Healthine, teh kombucha mengandung probiotik atau sejenis bakteri baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan, pencernaan, peradangan, hingga penurunan berat badan. Teh kombucha juga dipercaya bisa mengurangi risiko penyakit jantung, detoksifikasi tubuh, hingga mencegah kanker.
“Kombucha tea mengandung zat antioksidan dan antiinflamasi (antiradang) dari kelompok polifenol dan asam glukuronat. Juga mengandung beberapa vitamin (B dan C) dan mineral,” jelas Ahmad Syafiq, Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Universitas Indonesia, saat dihubungi kumparanFOOD, pada Rabu (6/2) lalu.
Mitos seputar Teh Kombucha
Meski dipercaya mampu menyembuhkan beberapa penyakit. Ada juga mitos yang menyebut bahwa teh kombucha bisa menyebabkan beberapa efek samping yang tidak baik bagi tubuh seperti sakit perut, infeksi, hingga alergi. Namun, benarkah demikian?
“Tidak benar, asalkan tidak dikonsumsi secara berlebihan atau sekitar 12 ons atau 340 gram per hari secara rutin,” lanjut Syafiq.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, penelitian mengenai kombucha secara khusus memang belum ada. Karena itulah, meski teh ini dinilai memberikan manfaat baik bagi tubuh, kebersihan serta kualitas teh harus dijaga agar tidak menimbulkan beberapa efek negatif. Tak hanya memperhatikan kebersihan dan kualitas teh, menurut Syafiq sebaiknya teh ini juga dikonsumsi dengan anjuran yang tepat.
“Center for Disease Control atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat menyarankan untuk mengkonsumsi tidak lebih dari empat ons per hari atau sekitar 114 gram, dan tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil,” tutup Syafiq.