Menurut Penelitian, Laki-laki Makan Daging agar Terlihat Lebih Maskulin

15 Juli 2021 19:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi makan daging mentah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makan daging mentah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, saat menikmati seporsi daging rupanya laki-laki menaruh tujuan tersendiri dalam benak mereka. Bukan sekadar menikmati empuk dan gurihnya daging, menurut penelitian kebiasaan makan ini juga dikaitkan dengan maskulinitas atau kejantanan.
ADVERTISEMENT
Mengutip Daily Mail, para peneliti di Universitas California, Los Angeles melakukan survei terhadap 1.706 laki-laki dewasa dengan rentang usia 18-88 tahun di Amerika Serikat. Penelitian ini memiliki latar belakang adanya stereotip tentang 'laki-laki sejati makan daging'.
Hasilnya, para peneliti menemukan banyak laki-laki memang menganggap bahwa daging sebagai tanda maskulinitas. Kepercayaan ini bahkan sudah dianut para laki-laki sejak zaman dahulu.
Bahkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Appetite tersebut turut memengaruhi pola konsumsi daging berdasarkan gender. Dan terbukti memang, bahwa laki-laki lebih sering mengonsumsi daging daripada perempuan.
Ilustrasi makan daging. Foto: Thinkstock
Umumnya, jenis daging yang banyak dikonsumsi para laki-laki; adalah daging sapi, babi, ayam, dan ikan. Kendati demikian, menurut perwakilan tim peneliti yakni Rosenfeld dan Janet Tomiyama, Ph.D kebanyakan di antara mereka lebih terbiasa makan daging sapi dan ayam.
ADVERTISEMENT

Laki-laki makan daging dan kehidupan seksual

Ilustrasi memasak daging Foto: dok.shutterstock
Tingkat konsumsi daging para laki-laki ini uniknya juga memengaruhi kehidupan seksual mereka. Penelitian terdahulu dalam jurnal Food Quality and Preference pernah melacak 1.600 laki-laki dan perempuan AS, Inggris, serta Australia tentang dampak iklan terhadap konsumsi daging merah dan hubungan pernikahan.
Hasilnya, penelitian berjudul "Is Meat Sexy?" tersebut yang ditulis oleh Eugene Chan dan Natalina Zlatevska, profesor pemasaran Monash University dan University of Technology di Sydney; menemukan adanya peningkatan "motivasi seksual" para laki-laki usai mengonsumsi daging.
"Saya seorang laki-laki berdarah panas yang kuat, layaknya steak tebal nan juicy yang berair," kata salah satu responden seperti dikutip New York Post.
Ilustrasi daging brisket Foto: dok.shutterstock
Menurut Zlatevska hubungan antara daging dan status ini juga didorong oleh evolusi manusia. "Manusia gua mengonsumsi daging agar kuat, sehat, dan cukup kuat untuk bertahan hidup di lingkungan yang keras. Bangsawan dan bangsawan juga mengonsumsi daging karena itu menandakan kekayaan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sayangnya anggapan yang dipegang oleh kebanyakan laki-laki seperti ini bertolak belakang dengan kepercayaan dalam pola makan vegetarian maupun vegan. Laki-laki yang menganut pandangan ini lebih enggan untuk menjadi seorang vegetarian.
Padahal, pola makan vegetarian maupun vegan yang 'bebas daging' dinilai ramah lingkungan dan sangat cocok dengan program sustainability; yang akhir-akhir ini juga banyak disuarakan.
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya